Pakai HP, 2 Warga Rusia 'Prank' Banyak Presiden, Korban Terbaru Pemimpin Polandia!

Sabtu, 26 November 2022 | 20:52

GRIDVIDEO.ID - Presiden Polandia, Andrzej Duda baru-baru ini mengakui kena 'Prank' oleh dua warga Rusia hanya lewat sambungan telepon.

Ternyata selain Presiden Polandia, sejumlah pemimpin negara-negara di Eropa juga sempat menjadi korban 'Prank' dua warga Rusia tersebut.

Sementara itu, cara dua warga Rusia untuk mengibuli pemimpin banyak negara Eropa sangatlah mudah.

Hanya menggunakan sambungan telepon, dua warga Rusia yang bernama Vladimir Kuznetsov dan Alexei Stolyarov tersebut mampu menipu sejumlah Presiden Eropa.

Target terbaru aksi lelucon dua warga Rusia tersebut adalah Presiden Polandia saat salah satu dari mereka mengaku sebagai Presiden Perancis, Emmanuel Macron.

Baca Juga: Video Viral Rudal Nuklir Rusia Tiba di Indonesia Perangi Australia, Benarkah?

Melansir dari Kompas.id, dua komedian yang dikenal dengan sapaan Vova dan Lexus tersebut memang sering mengecoh tokoh-tokoh dunia.

Vovan dan Lexus pada 15 November 2022 lalu itu menelpon kantor Kepresidenan Polandia.

Hanya dengan mengaku sebagai Emmanuel Macron Vovan dan Lexus mampu berbincang via telepon dengan Duda.

Sambungan telepon dua warga Rusia dengan Presiden Polandia kala itu juga berlangsung lama.

Selasa (22/11/2022), Kantor Kepresidenan Polandia mengakui aksi Prank dari Vovan dan Lexus tersebut.

Baca Juga: Peristiwa Militer: Tentara Rusia Dipalu Kepalanya Karena Membelot

Telepon yang dilakukan oleh dua warga Rusia tersebut terjadi saat salah satu wilayah di Polandia dihantam rudal Ukraina.

Pihak Polandia mengaku saat itu mereka menerima banyak sambungan telepon salah satunya dari dua warga Rusia tersebut.

Bahkan aksi prank dari dua warga Rusia tersebut sempat diunggah di Youtube.

Dalam rekaman tersebut, Duda yang berbicara dalam bahasa Inggris menyampaikan rincian insiden rudal dan menurut rencana untuk meminta konsultasi dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga: Memanas, Militer Rusia Luncurkan 70 Rudal ke Penjuru Ukraina

Kepada Macron palsu, Duda menyatakan sangat berhati-hati untuk tidak menyalahkan Rusia.

Dia mengatakan akan berkonsultasi dengan anggota-anggota NATO.

Kantor Kepresidenan Polandia menyatakan akan menginvestigasi jebolnya keamanan sambungan telepon Kantor Kepresidenan.

Ternyata insiden Prank dari dua warga Rusia tersebut bukan pertama kali dialami Pemerintah Polandia.

Insiden pertama prank itu terjadi pada tahun 2020 silam dengan pelaku yang sama dan menyasar anggota parlemen Polandia dari pihak oposisi, Tomasz Trela.

(*)

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Tak Akan Berhenti Dalam Waktu Dekat, Ini Sebabnya

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya