Militer Indonesia Kalahkan Militer Australia, Jerman Pun Lewat

Sabtu, 26 November 2022 | 04:00

GRIDVIDEO - Kemampuan militer Indonesia vs Australia sedang menjadi sorotan, selepas konflik Pulau Pasir.

Ternyata, kualitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) lebih baik atau lebih perkasa daripada militer Australia.

Jangankan Australia, kekuatan militer Indonesia bahkan lebih kuat dari Jerman yang pernah begitu sangar di masa Perang Dunia II.

Hal ini terungkap setelah pemeringkat militer dunia, Global Firepower, mengeluarkan daftar kekuatan militer dunia tahun 2022.

Indonesia berada di urutan ke-15, baru disusul Jerman di urutan ke-16.

Sedangkan Australia berada di urutan ke-17.

Menurut Global Firepower, keunggulan militer Indonesia terdapat pada alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan sumber daya manusia (SDM).

Pasukan darat militer Indonesia termasuk ditakuti dunia, karena militansinya dan kemampuannya.

Angkatan Darat Indonesia memiliki 314 tank, 1.444 kendaraan lapis baja, 153 self-propelled artillery, 413 tower artillery, dan 63 proyektor roket.

Sebagai negara yang memiliki laut yang luas, kekuatan angkatan laut Indonesia juga sangat bagus.

Angkatan laut Indonesia memiliki total alutsista sebanyak 296.

Dari jumlah itu, angkatan laut Indonesia memiliki 7 unit kapal fregat, 24 unit kapal korvet, 4 kapal selam, 181 kapal patroli, dan 11 mine warfare.

Sedangkan angkatan udara Indonesia juga sangat mentereng, yakni memiliki 445 kekuatan udara.

Dari data itu, angkatan udara Indonesia memiliki 41 pesawat tempur, 23 dedicated attact, dan 66 trasnportasi.

Selain itu, angkatan udara Indonesia juga memiliki 126 tranners, 17 pesawat misi khusus, 1 pesawat tanker, 172 helikopter, dan 15 helikopter serang.

Kondisi itu membuat Indonesia unggul dari Australia.

Sedangkan lima besar kekuatan militer dunia masih dipimpin Amerika Serikat, disusul Rusia, China, India, dan Jepang.

TANTANGAN PANGLIMA BARU

Panglima Jenderal Andika Perkasa akan pensiun pada 21 Desember 2022. Dari isu yang berkembang, Presiden Jokowi akan menunjuk Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo margono untuk diajukan ke DPR sebagai penggantinya.

Beberapa pengamat mengatakan, salah satu tantangan terbesar panglima baru adalah menaikkan kualitas dan kekuatan alutsistanya.

Ini berkaitan dengan posisi Indonesia yang berada di dekat konflik Laut China Selatan.

Apalagi, hubungan Indonesia dengan Australia juga masih tegang lantaran konflik Pulau Pasir di Laut Timor.

Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) bidang militer dan pertahanan, Khairul Fahmi kepada Kompas TV, Jumat (25/11/2022) mengatakan, ada beberapa tantangan Panglima TNI baru nanti.

"Panglima TNI baru nantinya harus meneruskan hal-hal baik yang terkait dengan upaya membangun TNI yang tangguh, mumpuni, dan profesional. Tentunya tetap mempertimbangkan aspek-aspek strategis terkait potensi ancaman dan dinamika lingkungan strategis," jelas Khairul Fahmi.

Selain itu, modernisasi alutsista juga menjadi sorotan Khairul Fahmi, karena semakin kuatnya tantangan geopolitik.

Indonesia sudah berada di peringkat 15 kekuatan militer dunia.

Namun, mengingat posisi Indonesia yang strategis baik secara geografis maupun sumber alamnya, sangat mungkin ancaman selalu terbuka dan besar.

Wajar jika beberapa pengamat menekankan modernisasi alutsista agar mampu menjawab setiap tantangan dan ancaman yang ada.

Tag

Editor : Hery Prasetyo