GRIDVIDEO.ID - Dalam beberapa hari terakhir, militer Rusia telah meluncurkan 70 rudal dengan target ke seluruh wilayah Ukraina.
Serangan dadakan militer Rusia ini dilakukan menjelang musim dingin di wilayah Ukraina.
Sontak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meradang karena serangan militer Rusia secara mendadak tersebut.
Zelensky pun kini makin mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengambil tindakan atas perbuatan militer Rusia.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Tak Akan Berhenti Dalam Waktu Dekat, Ini Sebabnya
Atas serangan 70 rudal militer Rusia tersebut, kini kota-kota di Ukraina gelap gulita.
Padahal diketahui Ukraina saat ini sedang dilanda musim dingin yang cukup parah.
Mengutip dari Reuters, rentetan serangan rudal militer Rusia itu terjadi pada Rabu (23/11/2022) kemarin.
Akibatnya, 10 warga Ukraina dikabarkan meninggal dunia atas serangan militer Rusia tersebut.
Baca Juga: Direncanakan, Ini Lokasi Dan Pelaku Pembunuhan Putin di Indonesia
Selain itu, Ukraina sampai harus menutup pembangkit listrik tenaga nuklir dan menghentikan sementara pasokan air di sejumlah wilayah.
“Hari ini kami telah menerima 70 rudal. Itu adalah formula teror Rusia. Ini semua merusak infrastruktur energi kami. Rumah sakit, sekolah, transportasi, distrik perumahan semuanya menderita,” kata Zelensky lewat video dalam ruang dewan.
Zelensky dan Ukraina kini tengah menunggu reaksi tegas atas serangan militer Rusia di waktu yang tidak tepat tersebut.
Meski demikian, Ukraina harus menghadapi kendala karena Rusia merupakan anggota tetap PBB yang memiliki hak veto.
Baca Juga: Putin Akan Dibunuh Jika Hadiri KTT G20 di Indonesia, Ini Pelakunya!
Sementara itu, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memang sengaja menyerang Ukraina di musim dingin seperti sekarang.
Hal itu disebutnya untuk menimbulkan penderitaan pada Ukraina yang lebih mendalam atas serangan militer yang terjadi.
Tujuan utama Rusia disebut Linda memang untuk membuat Ukraina secepatnya tunduk.
"Presiden Rusia akan mencoba membekukan Ukraina agar tunduk," tambahnya.
Di pihak Rusia sendiri melalui Duta Besar untuk PBB, Vasily Nebenzya menyebut tampilnya Zelensky melalui video sebagai pelanggaran.
Baca Juga: Pasukan Khusus AS Bantu Ukraina Serang Rusia, Presiden Jokowi Telpon Vladimir Putin Bahas Apa?
Tuduhan Ukraina itu dibantah oleh pihak Rusia dan dianggap sembrono.
Nebenzya menambahkan, rusaknya sejumlah wilayah di Ukraina bukan karena tembakan rudal militer Rusia.
Kerusakan yang dialami Ukraina disebutnya karena sistem pertahanan rudal Kyiv yang salah sasaran.
Sistem pertahanan udara Ukraina tersebut diungkap Nebenzya justru jatuh ke wilayah sendiri karena kegagalan sistem.
Oleh karena itu Nebenzya mendesak negara Barat menghentikan pemberian bantuan rudal pertahanan pada Ukraina agar hal serupa tak terjadi lagi.
"Hari ini kami mendapat tiga serangan di gedung apartemen bertingkat tinggi. Sayangnya 10 orang tewas," kata Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky.
(*)
Baca Juga: Pertama Kali, Rudal Armagedon Diluncurkan Vladimir Putin, Begini Penampakkannya!