Grid Video - Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK) kini menjadi perbincangan publik karena akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2023.
Akan tetapi, akhir-akhir ini menjadi perhatian publik karena Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan bahwa SUGBK tak bisa dipakai.
Hal ini karena SUGBK diharuskan steril dari seluruh kegiatan termasuk timnas Indonesia.
Namun, ternyata ini ada perbedaan persepsi sehingga terkesan tumpang tindih antara Menpora dan regulasi FIFA soal penutupan venue jelang Piala Dunia U-20 2023.
Dalam regulasi terbaru FIFA yang diterima BolaSport.com untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 ternyata penutupan stadion tak membutuhkan waktu lama.
Berdasarkan regulasi FIFA yang mengatur penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, terbit pada Oktober 2022, disebutkan penutupan stadion venue harus dilakukan 14 hari sebelum sepak bola mulai bergulir.
Hal ini berdasarkan pada regulasi bab V artikel 19, yang membahas soal stadion, poin 19.3. Namun, penutupan bisa dilakukan lebih awal, dengan syarat ada kondisi atau situasi yang memaksa FIFA melakukan hal itu.
Tentu saja aturan ini berlaku juga untuk GBK yang memang menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20.
“Stadion untuk Piala Dunia U-20 2023 tidak boleh digunakan untuk pertandingan atau ajang lain setidaknya 14 hari jelang sepak mula Piala Dunia U-20 2023 (bisa lebih awal jika ada situasi khusus),” bunyi regulasi FIFA.
Sementara dari Menpora sebelumnya telah menegaskan bahwa tidak boleh menggunakan stadion dalam jangka waktu enam bulan per november ini.
Baca Juga: Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Punya Kepribadian Ganda, Kamaruddin: Boleh Dibunuh Gitu?
Hal ini tak lepas dari Kementerian PUPR yang memang akan mulai merenovasi stadion-stadion yang akan digunakan sebagai venue termasuk SUGBK.
“Seluruh stadion kalau sudah masuk penanganan PU kan, itu renovasi jadi tidak kita izinkan. Kalau sebelum PU masuk, boleh silakan,” kata Zainudin Amali.
Sementara itu, Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Rakhmadi Afif Kusumo pun turut berbicara terkait masalah tersebut.
Rakhmadi Afif Kusumo mengatakan dari sisi tata kelola kenegaraan memang tak menutup kemungkinan GBK ditutup enam bulan.
Akan tetapi, itu juga bisa saja tidak berlaku karena bisa juga ditutup 14 hari sesuai aturan yang ada.
Namun, PPKGBK masih akan mengikuti baiknya seperti apa karena mereka juga ingin bisa menyiapkan venue Piala Dunia U-20 2023 dengan maksimal.
“Dari sisi tata kelola kenegaraannya, mungkin jika itu direnovasi Kemen PUPR ada birokrasi yang harus dilalui,” tutur Rakhmadi.
“Ada berita acara, ada juga kepastian anggaran, kepastian hasil proyek renovasi. Namun, berdasarkan regulasi FIFA, memang hanya ditutup 14 hari.”
Sehingga akankah Stadion Utama Gelora Bung Karno bisa dipakai atau tidak sebelum Piala Dunia U-20 2023 ini masih tanda tanya.
Mari kita tunggu mana yang akan diterapkan untuk SUGBK agar tak ada lagi pernyataan tumpang tindih.
Sebagaimana diketahui, SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat memang menjadi salah satu dari enam venue Piala Dunia U-20 2023.
Menurut kabar, semua stadion yang akan dipakai menjadi venue Piala Dunia u-20 diharuskan steril paling tidak enam bulan.
Oleh karena itu, SUGBK dan lima stadion lainnya seperti Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Stadion Manahan, Stadion I Wayan Dipta, Stadion Jakabaring, dan Stadion Si Jalak Harupat tak boleh digunakan sejak November 2022 ini.
Sebab Piala Dunia U-20 2023 bakal berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.