GRIDVIDEO.ID - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sosok Kepala SMA PGAI Padang, Yunarlis saat dianiaya oleh sekelompok orang.
Bahkan penganiayaan terhadap Kepala SMA PGAI Padang tersebut terjadi di dalam lingkungan sekolah.
Peristiwa penganiayaan terhadap Kepala SMA PGAI Padang hingga videonya viral itu terjadi pada hari Kamis (3/11/2022) lalu.
Nampak dalam video, belasan orang masuk ke dalam sekolah saat proses belajar-mengajar tengah berlangsung.
Tanpa basa-basi, sejumlah orang tersebut langsung menyeret Kepala Sekolah itu ke luar ruangan dan langsung menganiayanya.
Disebut-sebut aksi penganiayaan itu direkam dengan kamera ponsel hingga videonya viral di media sosial.
Bahkan lebih mirisnya lagi penganiayaan terhadap Kepala Sekolah itu terjadi di hadapan siswa.
Baca Juga: Viral Video Perawat dan Bidan Mesum di Puskesmas, Begini Penampakannya!
Video yang berdurasi 2 menit 16 detik itu memperlihatkan Yunarlis yang tengah memakai baju batik oranye dibentak oleh sekelompok orang.
Selain itu, Yurnalis juga diseret keluar ruangan hingga aksi pemulukan dialami oleh sosok Kepala Sekolah tersebut.
"Apak kalua mangecek awak (Bapak keluar kita bicara, red)," kata salah seorang penganiaya, dilansir dari Kompas.com.
"Indak iko kantua ambo (Tidak ini kantor saya,red)," kata Yunarlis.
Baca Juga: VIDEO VIRAL: Kuasa Hukum Ferdy Sambo Disoraki Saat Tanyakan Hal Ini ke Orang Tua Brigadir J
Bahkan sempat terdengar suara Yurnalis meminta tolong pada siswanya atas penganiayaan yang dialami..
"Ambil batu," teriak Yunarlis.
Sejumlah siswa pun sempat ingin membantu Yunarlis namun ditenangkan oleh seseorang.
Dalam akhir video terlihat Yurnalis masih bertahan dengan memegang jeruji pintu ruangan.
Melansir dari TribunBatam.ID, Yurnalis mengungkap momen penganiayaan yang ia alami.
Baca Juga: VIDEO VIRAL 42 Detik, Widy Vierratale Buka Baju di Atas Panggung, Cuma Pakai Bra Hitam
"Mereka berjumlah sekitar 15 orang, datang ke sekolah sekitar 11.35 WIB, pada proses belajar mengajar masih berlangsung," ungkap Yurnalis.
Ia pun menceritakan bagaiman dirinya mengalami penganiayaan tersebut.
"Saya dipukul, dicekik hingga diseret. Kemudian kepala saya merasa pusing karena dipukul dan bahkan tangan sampai di jahit karena mengalami luka akibat dipukul mereka," kata Yunarlis.
Ia pun mengaku tidak mengetahui motif penganiayaan yang dilakukan para pelaku terhadap dirinya.
"Saya di-SK-kan oleh Gubernur di sini untuk memperbantukan yayasan sebagai kepala sekolah. Saya hanya menjalani tugas di sini," tambah Yunarlis.
Kini ia pun memohon pada pihak berwajib untuk mengusut insiden penganiayaan yang ia alami.
"Dalam kondisi ibu saya sedang kritis di rumah sakit, kemudian saya juga mendapat penganiayaan seperti ini. Saya tidak terima dan mohon kepada kepolisian sesegera mungkin menangkap para pelaku,"
"Karena kejadian dalam saya berdinas. Kemudian Komnas HAM mohon ikut ambil bagian, terutama Dinas Pendidikan yang telah menempatkannya di sekolah tersebut," pungkasnya.
(*)