GRIDVIDEO - Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji menyoroti tentang perjalanan karier Teddy Minahasa yang cemerlang hingga menjadi Kapolda sebanyak tiga kali.
Susno Duadji menaruh kecurigaan jika Teddy Minahasa menggunakan kekayaannya untuk mendapatkan karier yang bagus.
Selama kariernya, Teddy Minahasa memang tiga kali menjabat Kapolda.
Pertama menjadi Kapolda Banten pada 2018, menggantikan Jendral Listyo Sigit Prabowo yang kini menjadi Kapolri.
Kemudian pada 2021, Teddy Minahasa menjadi Kapolda Sumatera Barat.
Terbaru, Teddy Minahasa ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Timur.
Namun jabatan terakhir dicopot karena Teddy terkena kasus narkoba.
Melihat perjalana karier Teddy tersebut, Susno Duaji merasa heran dan menilai Polri belum bisa efektif dalam menyaring jejak karier anggotanya.
"Kok orang seperti Pak Teddy Minahasa bisa dipromosikan sampai tiga kali jadi Kapolda, dan jabatannya strategis betul," kata Susno Duadji.
"Artinya di dalam tubuh Polri sendiri tidak mampu memantau karier seseorang, tidak mampu memantau kepribadian seseorang."
Terlebih mengingat Teddy menjadi anggota Polri terkaya dengan kekayaan mencapai Rp 29,9 miliar.
Susno Duaji pun curiga, apakah Teddy menggunakan uang untuk mendapatkan promosi.
"Saya juga curiga apakah karena Pak Teddy Minahasa ini punya kemampuan finansial yang lebih sehingga dia dipromosikan sampai 3 kali jadi Kapolda," tutur Susno Duadji.
"Saya pernah menyatakan dalam satu forum bahwa kok seperti tidak ada orang lain saja, seorang jadi Kapolda sampai tiga kali sampai empat kali, sedangkan yang lain bermimpi saja tidak boleh."
Sementara itu, Teddy kini ditahan di tempat khusus (patsus), Provos Propam Mabes Polri, Jakarta Selatan, usai ditangkap karena kasus narkoba.
Dia ditahan di Probos Propam Mabes Polri untuk pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik dan tindak pidana terkait ditetapnya menjadi tersangka peredaran gelap narkoba jenis sabu.