Stadion Kanjuruhan Tidak Layak untuk Gelar Pertandingan Berisiko Tinggi Kata TGIPF

Senin, 10 Oktober 2022 | 20:43

Grid Video - Salah satu anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TIGPF) Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan mengatakan jika Stadion Kanjuruhan tak layak menggelar laga berisiko tinggi.

Sebagai informasi, Nugroho Setiawan adalah satu-satunya orang Indonesia yang mengantongi lisensi Security Officer FIFA.

Hal itu disampaikan langsung oleh Nugroho Setiawan setelah melihat rekaman CCTV dan meninjau langsung Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (8/10/2022).

Nugroho Setiawan juga menyinggung infrastruktur Stadion Kanjuruhan dari pintu hingga tangga yang tidak layak.

"Kesimpulan sementara adalah stadion ini (Kanjuruhan) tidak layak untuk menggelar high risk match," kata Nugroho Setiawan dikutip dari Kompas TV.

"Mungkin untuk medium atau low risk match masih bisa."

"Namun, untuk high risk match ini kami harus membuat kalkulasi yang sangat konkret seperti cara mengeluarkan penonton saat keadaan darurat."

"Sementara yang saya lihat adalah pintu masuk juga berfungsi sebagai pintu keluar."

"Namun, pintu itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat," ujar mantan pengurus PSSI itu.

Dalam keterangannya, Nugroho Setiawan menjabarkan beberapa hal yang harus diubah atau diperbaiki dari infrastruktur Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Novita Tewas Diberondong 100 Peluru, Korban Kebrutalan Remaja

Menurut Nugroho Setiawan, pegangan tangga Stadion Kanjuruhan sudah tidak terawat.

Nugroho Setiawan menilai hal itu adalah salah satu faktor yang melukai korban tragedi Kanjuruhan karena banyak pegangan tangga yang roboh ketika kejadian.

"Jadi, mungkin ke depan perbaikannya adalah mengubah struktur pintu Stadion Kanjuruhan. Kemudian mempertimbangkan aspek akses," ucap Nugroho.

"Seperti salah satunya anak tangga. Rata-rata lebar tapak dan ketinggian anak tangga Stadion Kanjuruhan mendekati 30 cm," ujar Nugroho.

"Dalam aturannya, ketinggian anak tangga seharusnya 18 cm dengan lebar tapak 30 cm. Dengan ukuran normal itu, kita berlari turun atau naik tidak ada kemungkinan jatuh," ucap Nugroho.

"Lebar anak tangga Stadion Kanjuruhan juga tidak ideal. Pegangan tangga juga tidak terawat. Ketika banyak orang berdesakan, pegangan itu patah. Itu juga termasuk faktor yang melukai korban," ujar Nugroho menambahkan.

Nugroho juga menyoroti soal pintu 13.

Dia mengatakan pintu 13 kejadian sangat mengerikan karena tumpukan massa sudah tidak terkendali.

Nugroho Setiawan dengan tegas menyatakan tumpukan massa di Pintu 13 adalah akibat dari keputusan pihak keamanan menembakkan gas air mata ke tribun.

Editor : Imadudin Adam

Sumber : GRID VIDEO

Baca Lainnya