42 Botol Miras Ditemukan Komdis PSSI di Stadion Kanjuruhan

Rabu, 05 Oktober 2022 | 13:24

Grid Video - Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing mengatakan pihaknya menemukan 42 botol minuman keras di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam usai tragedi terjadi.

PSSI mengungkapkan bahwa panpel Arema FC tidak melakukan penggeledahan secara ketat.

Pasalnya, pihaknya menemukan puluhan botol minuman keras yang diduga dibawa suporter masuk ke stadion.

Miras dinilai sebagai salah satu pemicu tindak kekerasan yang berhubungan dengan terjadinya kericuhan di stadion.

Erwin Tobing menyayangkan benda-benda yang semestinya dilarang dibawa bisa ditemukan dalam jumlah tak sedikit.

"Ditemukan ada banyak minuman keras, botol badek dalam botol plastik. Itu sampai ada 42 botol belum sempat diminum di dalam stadion," imbuhnya.

"Ini mengapa (minuman keras) bisa masuk, seharusnya kan ada penggeledahan. Yang bertanggung jawab itu pelaksana. Itu beberapa kelemahan-kelemahan yang kita temukan," ucapnya lagi.

Berkaca dengan sejumlah hasil investigasi tersebut, Komdis PSSI resmi menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Arema FC.

Baca Juga: VIDEO VIRAL, Ariel Tatum Tampil di Paris Fashion Week, Serba Merah Bold Banget!

Tim berjuluk Singo Edan dilarang menggelar pertandingan dengan penonton meski sebagai tuan rumah.

Selain dilarang menggelar laga kandang di Malang, Arema FC juga diharuskan membayar denda sebesar Rp 250 juta.

"Arema FC sudah tidak bisa menjadi host sampai akhir kompetisi. Kita juga tak ingin matikan klub tapi mereka bersalah jadi tetap dihukum. Persebaya kita hukum 100 juta, ini 250 juta," kata Erwin.

PSSI telah membentuk tim investigasi yang telah bekerja sejak Minggu (2/10/2022).

Tim investigasi PSSI telah meminta keterangan dari sejumlah pihak, termasuk Aremania, panitia pelaksana (Panpel), dan warga.

Berdasarkan hasil investigasi, Erwin Tobing mengatakan pihaknya menemukan banyak kelalaian dari panpel Arema FC.

Kelalaian ini diduga menjadi penyebab jatuhnya korban meninggal dalam insiden di Stadion Kanjuruhan.

Komdis PSSI menyoroti alasan pintu-pintu stadion tidak dibuka semuanya saat kericuhan meledak.

"Ada banyak kelemahan-kelemahan dari panpel, seperti pintu masuk tidak dibuka, pintu besar juga tidak, lorong masuk ke dalam gelap," kata Erwin Tobing.

Editor : Imadudin Adam

Sumber : GRID VIDEO

Baca Lainnya