Kisah Memilukan Manajer Arema FC, Gotong Suporter yang Hidupnya Tidak Bisa Diselamatkan

Senin, 03 Oktober 2022 | 18:05

Grid Video - Manajer Arema FC, Ali Rifki menceritakan kesedihannya ketika membantu menyelamatkan suporter Aremani di tragedi Kanjuruhan usai laga kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Ali Rifki yang menyaksikan langsung peristiwa memilukan ini tak kuasa membagikan kisahnya.

Dia awalnya masih bertahan di bench pemain ketika wasit meniup peluit berakhirnya pertandingan.

Setelah itu, Ali Rifki memutuskan pindah ke ruang ganti untuk menemui tim Singo Edan.

Namun tiba-tiba, Ali Rifki dan skuad Arema FC dikejutkan dengan teriakan suporter yang meminta bantuan.

"Saya tidak masuk ke dalam lapangan usai kalah. Saya duduk di bench pemain," jelas Ali Rifki.

"Setelah itu, saya memutuskan masuk ke dalam loker room. Satu jam setelah di loker room saya dengar suporter minta tolong."

"Saya dan pemain langsung keluar menolong suporter. Saya dan pemain bawa korban ke dalam loker room."

Baca Juga: Bisa Diterapkan di Tragedi Kanjuruhan, ini 2 Pelajaran Paling Berharga dari Peristiwa Hillsborough

Ali Rifki menjadi saksi para suporter yang berjuang sampai akhirnya harus menghembuskan nafas terakhir.

"Di sana, banyak suporter yang tadinya masih hidup terus meninggal."

"Kondisi di loker room sudah penuh dan kami langsung membawa korban ke tengah lapangan agar dapat oksigen," imbuh tangan kanan Presiden Arema FC tersebut.

Lebih lanjut, Ali Rifki mengatakan pihaknya turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya banyak korban di Kanjuruhan.

Menurut dia, insiden yang ada merupakan pukulan bagi semua pihak.

Mengenai ancaman sanksi, Ali Rifki menegaskan pihaknya tidak peduli.

Fokus utama manajemen Arema FC saat ini adalah memikirkan nasib korban dan keluarganya.

Dual bertajuk Derbi Jatim antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, menyisakan duka mendalam bagi sepak bola Tanah Air.

Betapa tidak? ada ratusan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Kejadian ini berawal dari kekecewaan suporter Aremania melihat tim kesayangannya takluk 2-3 atas Persebaya.

Sebagian oknum suporter nekat masuk ke lapangan kemudian menimbulkan kekacauan.

Pihak keamanan lalu merespons kejadian tersebut dengan peringatan dan memukul suporter keluar lapangan.

Akan tetapi, gelombang suporter terus bermunculan, sehingga membuat kewalahan.

Kepolisian lantas menembakkan gas air mata yang justru membuat kepanikan besar.

Suporter berlarian sampai terinjak-injak, sesak nafas hingga meregang nyawa.

Editor : Imadudin Adam

Sumber : GRID VIDEO

Baca Lainnya