Dilarang oleh FIFA, Ini Bahaya Gas Air Mata untuk Kesehatan

Minggu, 02 Oktober 2022 | 15:01

GRIDVIDEO - Gas air mata sering kali digunakan untuk mengurai massa saat ada aksi demonstrasi atau kerusuhan supaya tidak menjadi lebih besar.

Namun, penggunaan gas air mata telah menjadi perhatian pada kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang memakan banyak korban, pada Sabtu (1/10/2022).

Penggunaan gas air mata untuk pengamanan di stadion sebenarnya dilarang oleh FIFA.

Ini karena dampak penggunaan gas air mata ketika di stadion dapat memperbanyak jatuhnya korban.

Sebab gas air mata dapat menyebabkan mata perih dan sesak napas, terutama ketika digunakan di stadion yang akses ke luarnya terbatas dengan jumlah suporter yang banyak.

Orang-orang akan panik dan berebut untuk keluar yang menyebabkan kerusuhan semakin menjadi dan menelan banyak korban karena kehabisan napas atau terinjak.

Mengenal gas air mata

Gas air sebenarnya bahan kimia yang dapat membuat kulit, paru-paru, mata, dan tenggorokan menjadi iritasi.

Meski disebut gas, sebenarnya bahan kimia ini bukan gas, melainkan zat kimia padat atau cair.

Umumnya gas air mata yang digunakan berbentuk bubuk atau cair.

Zat ini akan bereaksi pda kelembaban dan menimbulkan rasa sakit hingga iritasi.

Bahkan jika gas air mata ini bisa menimbulkan efek jangka pajang.

Gas air mata mengandung beberapa zat seperti Kloroasetofenon (CN), Chlorobenzylidenemalononitrile (CS), Kloropikrin (PS), Bromobenzilsianida (CA), Dibenzoxazepin (CR), dan kombinasi bahan kimia yang berbeda.

Bahaya gas air mata

  • Gas air mata memiliki efek jangka pendek seperti:
  • Mata kemerahan, berair,dan terasa terbakar
  • Penglihatan kabur
  • Iritas pada hidung dan mulut terasa yang menimbulkan sesasi terbakar
  • Sulit menelan
  • Mual dan muntah
  • Sulit bernafas
  • Batuk
  • Iritasi kulit dan ruam.
Sementara efek jangka panjannya:

  • Glaukoma
  • Kebutaan
  • Luka bakar kimia
  • Gagal napas

Editor : Rara A

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya