Berita Liga 1: Kesaksian Korban Selamat Kerusuhan Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 | 11:41

GRIDVIDEO - Muhammad Rezqi Wahyu Aji Sumarno, salah satu korban selamat dari kerusuhan Kanjuruahan menceritakan kronologi kejadiannya.

Rezqi mengatakn suporter Arema FC yang merasa kecewa atas kekalagan timnya dari Persebaya menyelinap dan menghampiri pemain Singo Edan, pada Sabtu (1/10/2022).

“Ada satu suporter dari tribun Selatan, itu dia menyelinap mengelabui petugas keamanannya. Kemudian langsung memeluk Sergio dan Maringa,” ujar Rezqi.

Diduga suporter itu memberikan kritik kepada pemain Arema FC.

Lalu beberapa suporter pun menyusuk masuk ke lapangan hingga membuat situasi tidak kondisif.

Kondisi itu membuat pemain Arema FC dan Persebaya digiring petugas keamanan ke ruang ganti.

Setelahnya Rezqi mengaku melihat perseteruan antara petugas keamanan dengan suporter.

“Ditertibkan aparat pakai pentungan, menendang-nendang suporter, mendorong dengan tameng juga. Kemudian suporter Arema mundur," kata Rezqi.

“Kemudian ada lagi maju yang baru masuk lapangan, mengkoordinasikan dari Tribun Selatan dan Utara. Aparat kembali mundur di Tribun Selatan dan Tribun Utara (aparat) maju. Itu chaos banget."

Suasanya yang menjadi semakin tidak kondusif membuat pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah suporter di lapangan.

Selain itu, gas air mata juga ditembakkan ke tribun suporter.

“Para aparat malah menembaki Tribun 10 karena saya ada di Tribun 9. Yang saya lihat (penembakan gas air mata) di Tribun 10. Nggak tahu lagi di tribun lainnya,” tutur Rezqi.

Tembakan gas air mata itu membuat mata menjadi iritasi juga sesak napas.

“Di situ kami udah panas banget. Dari mata pedih, hidung juga sesak tenggorokan, panas seluruh wajah,” ucap Rezqi.

Rezqi bahkan melihat beberapa suporter perempuan pingsan.

“Ada banyak sekali anak perempuan dan ibu-ibu bergelimpangan, pingsan, sesak nafas, megap-megap sampai kayak gitu,” kata Rezqi.

Beberapa penjual pun memberikan air mineral kepada korban yang terkena gas air mata.

Air itu untuk mengguyur badan suporter untuk mengurangi efek dari gas air mata.

Rezqi kemudian menuturkan melihat pengeroyokan di luar stadion.

Suporter yang tidak terima dengan gas air mata, mengeroyok aparat kepolisian.

“Di luar stadion ada beberapa aparat atau polisi dikeroyok sama suporter karena suporter kan ngerasa gak keterima kalau suporter dikurung, disekap gas air mata dari segala arah,” tutur Reqzi.

Tidak hany aiitu, mobil polisi yang di sekitar stadion pun hancur.

“Yang pertama di dekat Patung Singa, yang kedua di depan Gapura Kanjuruhan. Itu udah gak berbentuk mobil lagi itu. Udah digeprek,” ujar Rezqi.

Setelah kekacauan tersebut, Reqzi akhirnya pulang ke rumah dengan rekannya.

“Sampai rumah jam 1 (dini hari). Alhamdulillah saya selamat dengan teman saya. Kebetulan saya cuma dua orang,” kata Rezqi.

Tag

Editor : Rara A

Sumber Tribunners