GRIDVIDEO - Ternyata ibunda Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Hutabarat, langsung mengusir Brigjen Hendra Kurniawan karena membawa aib yang tak masuk akal.
Kehadiran Brigjen Hendra Kurniawan ke rumah Brigadir J di Jambi memang menjadi isu besar, apalagi ini bagian dari skenario pembunuhan berencana Brigadir J yang diotaki mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.
Saat itu, Brigjen Hendra Kurniawan masih menjabat Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri, bawahan Ferdy Sambo.
Ia dan rombongan polisi berkunjung ke rumah Brigadir J pada 11 Juli 2022, seusai pemakaman Brigadir J.
BACA JUGA: VIDEO VIRAL, Situasi Rumah Lesti Kejora dan Rizky Billar Pasca KDRT
Brigadir J tewas pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Saat berkunung ke rumah Brigadir J di Jambi, ibunya Rosti Hutabarat dan suami Samuel Hutabarat sedang berkumpul dengan sanak saudara.
Tiba-tiba, secara mengejutkan Brigjen Hendra Kurniawan dan beberapa polisi masuk ke rumah mereka dan menutup pintu serta gorden, tanpa permisi atau salam.
"Tidak adalah sopan santun mereka masuk ke rumah," kisah Rosti Hutabarat, ibu Brigadir J, ketika diwawancara dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (30/9/2022).
BACA JUGA: Isu Portugal Bakal Jadi Tempat TC Timnas U-20 Indonesia Menguat!
Rosti menuturkan, kedatangan Hendra dan anak buahnya membuat keluarganya panik dan histeris.
Apalagi, sikap mereka mengintimidasi bahkan langsung melarang penggunaan ponsel.
"Mereka langsung masuk. Mereka langsung menutup gorden, pintu. Jadi, keponakan dan adik-adik ini menjerit histeris semuanya," tutur Rosti Hutabarat.
Rosti melanjutkan, para polisi itu kemudian membentuk pagar betis.
"Mereka langsung menutupi. Jangan ada yang pegang HP, jangan ada yang memegang alat komunikasi apa pun tidak boleh dipegang," jelas Rosti.
Menurut Rosti, kehadiran Hendra Kurniawan katanya ingin menjelaskan kronologi kematian Brigadir J kepada keluarga.
BACA JUGA: Berhubungan Intim Dengan Wanita BO, Kepala Dusun Ditemukan Tewas di Hotel, Begini Kronologinya!
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, sempat bertanya dengan sopan maksud kehadiran mereka.
"Brigjen Hendra berkata, gini lho Pak. Kami datang ke sini untuk memberitahu kronologi kejadian," kata Rosti.
Hendra kemudian menjelaskan, kematian Brigadir J merupakan aib.
Hendra menyampaikan kisah pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Hendra menjelaskan, karena tindakan Brigadir J, Putri Cadnrawathi berteriak, hingga ajudan Ferdy Sambo lainnya, Bharada E, mendengar dan datang.
Namun, kehadiran Bharada disambut tembakan oleh Brigadir J hingga terjadi aksi saling tembak, tapi Brigadir J yang akhirnya tewas.
BACA JUGA: Lesti Kejora Jalani Operasi Usai Tulang Geser Gegara Dihajar Rizky Billar, Begini Kejadiannya
Rosti yang saat itu dalam keadaan sedih dan lemas, merasa tertampar dan terkejut mendengar cerita Hendra Kurniawan.
Sebagai ibunya, ia yakin betul putranya tak mungkin melakukan tindakan seaib itu.
Maka, ia merasa aib yang diceritakan Hendra Kurniawan itu tak masuk akal.
"Anakku melakukan aib, kamu bilang? Saya yang melahirkan anakku. Saya yang besarkan anakku. Saya yang mendidik anakku. Jadi, tahu dengan karakter anakku," tegas Rosti dalam kemarahan kepada Brigjen Hendra Kurniawan.
Tentu saja, Rosti dan seluruh anggota keluarganya tak percaya.
Rosti bahkan sempat menanyakan bukti CCTV di rumah Ferdy Sambo.
Namun, Hendra Kurniawan mengatakan bahwa CCTV di rumah Ferdy Sambo mati.
Rosti merasa hal itu hanya kebohongan semata, karena tak mungkin rumah seorang jenderal besar tak dilengkapi CCTV.
Ternyata, justru Rosti dituduh memojokkan hendra Kurniawan dan para polisi.
BACA JUGA: Jangan Abai, Ini Tanda Maag Kambuh yang Harus Diperhatikan
Karena jawaban Hendra Kurniawan itu, Rosti langsung marah dan seketika mengusir Hendra Kurniawan dan rombongannya keluar dari rumahnya.
"Saya jawab, memojokkan apa? Kalau kalian bicara kami dengar. Kalau kami bicara kalian bilang pojokkan. Kalau gitu, kalian keluar semua! Saya bilang," tutur Rosti lagi.
Hendra Kurniawan dan rombongan akhirnya keluar dari rumah keluarga Brigadir J.
Namun, kata Rosti, setelah itu ponsel Rosti dan keluarganya diretas.
"Malamnya HP kami diretas semua, tidak bisa menghubungi siapa pun. Tidak bisa melihat WA dari siapa pun. Semua diretas. Itu yang terjadi pada saat itu," terang Rosti.
Cerita yang dituturkan Hendra Kurniawan kepada keluarga Brigadir itu akhirnya terbukti bohong setelah polisi melakukan penyidikan.
Polisi membongkar, kematian Brigadir J karena ditembak Bharada E atas suruhan Ferdy Sambo.
Bukan hanya Ferdy Sambo dan Bharada E yang kini ditetapkan sebagai tersangka, tapi juga Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
berkas perkara kelima tersangka ini sudah disampaikan ke Kejaksaan Agung dan dalam waktu dekat kasus mereka akan segera disidangkan.