Perang Banteng, Elite PDIP Bentuk Dewan Kolonel untuk Puan, Arus Bawah Bentuk Dewan Kopral untuk Ganjar

Rabu, 21 September 2022 | 16:01

GRIDVIDEO - Dinamika politik di PDI Perjuangan meningkat, seolah terjadi "perang banteng" antara jajaran elite dan arus bawah dalam bentuk Dewan Kolonel dan Dewan Kopral.

Sebelumnya, sejumlah anggota Fraksi PDI-P DPR RI membentuk Dewan Kolonol.

Pembentukan Dewan Kolonel untuk mendukung Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, sebagai calon presiden Pemilu 2024.

Salah satu pencetus Dewan Kolonel, Johan Budi menjelaskan, kelompok ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu untuk Puan Maharani dalam menghadapi Pilpres 2024.

BACA JUGA: Timnas U-20 Indonesia akan Gelar TC di Turki dan Spanyol Usai Lolos Piala Asia U-20 2023

"Di Fraksi PDI-P itu, waktu itu saya lupa 2-3 bulan yang lalu lah. gimana nih kita yang mendukung Mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim," jelas salah satu pencetus Dewan Kolonel, Johan Budi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Menurutnya, terbentuknya Dewan Kolonel merupakan keinginan kelompok anggota Fraksi PDI-P.

"Apa yang kita lakukan banyak hal. Ada posko tadi, kita bikin rapat-rapat, misalnya. Tapi belum ya, posko ada tapi kita belum gerak. Kita nunggu keputusasn Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri)," jelas Johan Budi.

ARUS BAWAH

Tak kalah dari manuver para elite PDI-P, Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), Emmanuel Ebenezer atau Noel yang mengaku menghimpun suara arus bawah, akan membentuk Dewan Kopral.

BACA JUGA:Innalillahi, Anak Lesti Kejora dan Rizky Billar Sakit dan Harus Operasi di Usia 8 Bulan, Butuh Penanganan Segera

Pembentukan Dewan Koplar untuk menandingi Dewan Kolonel bentukan sejumlah anggota Fraksi PDI-P itu.

Menurut Noel, sama seperti Dewan Kolonel, Dewan Kopral dibentuk untuk menyiapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia meyakini, Dewan Kopral bisa bersaing dengan Dewan Kolonel yang dibuat untuk meningkatkan citra dan elektabilitas Puan Maharani.

"Kita bakal membentuk juga namanya Dewan Kopral. Iya dong, kalau elite bisa bentuk Dewan Kolonel, kita akan bentuk Dewan Kopral," kata Noel kepada Kompas.com, Rabu (21/9/2022).

BACA JUGA: ‘Kakak Asuh’ Ferdy Sambo, Sosok Diduga Jadi Back Up Kasus Pembunuhan Brigadir J, Punya Posisi Penting di Polrisentasikan arus bawah.

Noel juga menegaskan, pembentukan Dewan Kolonel ini bukan main-main.

Menurutnya, Dewan Kopral justru lebih banyak anggotanya.

Selain itu, Dewan Kopral bakal berisikan elemen masyarakat, bukan elite politik.

"Seluruh komponen pendukung, relawan Mas Ganjar. Entah itu dari kiai, mahasiswa, buruh tani, kita akan membentuk Dewan Kopral," tegas Noel.

Ia meyakini, dalam alam demokrasi, yang menjadi penentu kemenangan Pemilu adalah suara rakyat.

Maka, Noel berkeyakinan, suara elite yang diakomodasi melalui Dewan Kolonel pasti kalah.

BACA JUGA: Artis Lawas Jin dan Jun Alami KDRT, Dicekik sampai Hampir Dilempar dari Balkon, Pelaku Ternyata Penulis Skenario Film Ternama!

"Karena biar bagaimanapun, kolonel dan kopral, lebih banyak kopral. Nah, suara buat Pemilu dalam konteks demokrasi itu ditentukan quantity (jumlah). Nah, quantity ini lebih banyak kopral dibanding kolonel, kan." ujarn Noel.

"Perwira itu dibanding kopral kan banyakan koprallah," tambahnya.

Noel juga menegaskan, deklarasi Dewan Kopral akan digelar di seluruh Indonesia.

"Ya, nanti ada. Kita akan sampaikan strukturnya Dewan Kopral itu," katanya.

Puan Maharani dan Ganjar Pranowo sama-sama kader PDI-P.

Namun, menjelang Pilpres 2024, keduanya sama-sama diwacanakan sebagai calon presiden yang prospektif.

Sejauh ini, elektabilitas Ganjar Pranowo termasuk tinggi.

Namun, secara kepartaian, PDI-P dalam menunjukkan indikasi bahwa Puan Maharani lebih didorong menjadi capres 2024.

Munculnya Dewan Kolonel dan Dewan Kopral tak ubahnya "perang banteng" di internal PDI-P dalam mendukung calonnya masing-masing.

Dewan Kolonel dianggap merepresentasikan elite, sedangkan Dewan kopral merepresentasikan arus bawah.

Tag

Editor : Hery Prasetyo