Surat Rahasia Ratu Elizabeth II, Misteri yang Membayangi Warga Sydney Hingga Tahun 2085

Sabtu, 10 September 2022 | 11:57

GRIDVIDEO - Ternyata, mendiang Ratu Elizabeth pernah menulis surat rahasia dengan tangannya pada 1986 untuk warga Seydney, Australia, tapi baru bisa dibuka pada tahun 2085.

Surat ini menjadi salah satu misteri besar Ratu Elizabeth II yang wafat pada Kamis (8/9/2022).

Surat itu ditulis sendiri oleh Ratu Elizabeth dan ditujukan kepada warga Sydney, Australia, tapi baru bisa dibuka pada 2085 atau 63 tahun lagi.

Surat tersebut kini disimpan rapi dalam sebuah kapsul di QUeen Victoria Building dengan penjagaan dan prosedur ketat.

BACA JUGA: Sejarah Baru Kerajaan Inggris Kembali Dipimpin Pria Usai Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Ini Sosoknnya!

Pada saatnya nanti, surat tersebut harus dibuka Lord Mayor of Sydney.

Ratu Elizabeth II memberikan surat itu ketika Queen Victoria Building direstorasi pada tahun 1986.

Tak ada yang tahu isi surat tersebut, kecuali Ratu Elizabeth II sendiri.

Bahkan, para staf terdekat atau keluarga pun tak ada yang mengetahuinya.

Surat itu ditujukan kepada Lord Mayor of Sydney.

BACA JUGA: Barang yang Wajib Ada di Tas Ratu Elizaberth II Saat Bepergian

Di sampul surat itu, Ratu Elizabeth II menuliskan, "Salam. Di hari yang tepat sesuai pilihan Anda pada tahun 2085, mohon berkenan membuka amplop ini dan menyampaikan pesan saya ini kepada warga Sydney."

Queen Victoria Building dibuka pada 1898, untuk menghormati perayaan Diamond Jubilee sang ratu.

BACA JUGA: Meninggal Di Usia 96 Tahun, Ternyata Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah Setahun 2 Kali, Bulan April Dan Juni, Ini Sebabnya!

Pada tahun 1959, gedung itu rusak dan nyaris rubuh.

Pada tahun 1984, gedung itu direstorasi kembali dengan penambahan model baru.

Setelah dua tahun proses restorasi, tahu 1986, Ratu Elizabeth II memberikan surat tulisan tangan itu untuk disimpan di Queen Victoria Building dan baru bisa dibuka pada 2085.

Entah apa isinya, itu salah satu misteri yang ditinggalkan Ratu Elizabeth II.

Tag

Editor : Hery Prasetyo