GRIDVIDEO.ID - Perseteruan antara China dan Taiwan yang makin memanas kini menuju pertempuran militer yang sebenarnya.
Bukan tanpa sebab, kini baik China maupun Taiwan mulai menggunakan kekuatan militer mereka untuk saling mengancam.
Tak hanya militer China dan Taiwan yang bergerak menuju perang mengerikan.
Diketahui Amerika Serikat (AS) juga mulai merapatkan barisan dengan sekutu untuk membantu militer Taiwan.
Bahkan sejumlah kapal perang AS kini diketahui telah merapat di sekitar kawasan Laut Asia-Pasifik.
Kini ancaman perang dunia ketiga pun disebut-sebut bisa bermula dari konflik antara China dan Taiwan.
Namun siapa sangka kini Indonesia juga terancam ikut diseret dalam pertikaian antaran China dan Taiwan oleh AS.
Hal itu tersirat usai kedatangan Anggota DPR Amerika Serikat (AS) Adam Smith di Indonesia.
Dalam kedatangannya tersebut, Adam Smith mengungkapkan terkait kolaborasi berkelanjutan antara Indonesia dan Jepang serta negaranya untuk kawasan Indo-Pasifik.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR AS Adam Smith setelah menyelesaikan kunjungan delegasi kongres bipartisan, yang dipimpinnya ke negara sekutu dan mitra AS, yaitu Jepang dan Indonesia.
“Bertemu dengan mitra-mitra di Jepang dan Indonesia memperkuat keyakinan saya bahwa kolaborasi berkelanjutan dengan kedua negara tersebut sangat penting untuk mengamankan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan damai,” katanya setelah melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan para pejabat terkait tantangan keamanan nasional di kawasan Indo-Pasifik.
Di tengah-tengah perbincangan tersebut bahkan Adam Smith sempat menyinggung soal pemimpin Rusia, Vladimir Putin.
Anggota DPR AS itu menyebut Putin sebagai pemimpin yang diktator.
“Jepang dan Indonesia adalah dua negara demokrasi dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, dan kemitraan mendalam kami mencerminkan kenyataan bahwa diplomasi – investasi dalam aliansi jangka panjang, kemitraan baru, dan organisasi multilateral di kawasan – dapat berhasil.”
“Ketika diktator seperti Putin mencoba, dan gagal, untuk memaksakan sikap otoritarianisme mereka di negara-negara bebas dan berdaulat, Amerika Serikat dan mitra memimpin dengan memberi contoh.”
Melansir dari Kompas.com, usai berkunjung ke Jepang, delegasi pemerintah AS itu melanjutkan perjalanan ke Indonesia.
Delegasi AS itu sempat diajak berkeliling ke Pusat Operasi Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB dan kemudian bertemu dengan Panglima TNI serta pasukan AS yang memimpin latihan baru-baru ini dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
(*)