GRIDVIDEO - Motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sejatinya masih nebjadi nisteri, dan ucapan kunci yang membuat Ferdy Sambo kalap tersebut berada di tangan Putri Candrawathi.
Keterangan Putri Candrawathi tentang apa yang disampaikan kepada suaminya, Ferdy Sambo, hinnga kalap dan membunuh Brigadir J, masih berubah-ubah.
Padahal itu menjadi kunci untuk mengungkap motif pembunuhan Brigadir J.
Karena sering berubah-ubah itu, polisi akhirnya menggunakan alat lie detector untuk memeriksa Putri.
Uji kebohongan terhadap Putri dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022).
Ferdy Sambo tampak marah dan kalap ketika mendapat laporan dari istrinya, Putri Candrawathi, usai mereka pergi ke Magelang.
Sesampainya di Jakarta, pada 8 Juli 2022, Ferdy Sambo dan Putri mengumpulkan ajudannya, bripa Ricky Rizal dan Bharada Richard Elizier, serta asisten rumah tangga Kuat Ma'ruf.
Setelah itu, Brigadir J dipanggil masuk ke rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, lalu ditembak Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.
Setelah skenario laporan bahwa Brigadir J tewas akibat adu tembak dengan Bharada E setelah melakukan pelecehan kepada Putri Candrawathi terbukti bohong, kemudian muncul keterangan baru.
Dalam pemeriksaan BAP, Ferdy Sambo mengaku marah karena mendapat laporan dari istrinya bahwa Brigadir J melukai harkat dan martabat keluarganya di Magelang.
Lalu, belakangan dipertegas lagi bahwa Brigadir J melakukan pelecehan kepada Putri Candrawathi di Magelang, bahkan kemudian dipertegas lagi oleh LPSK dan Komnas Ham pelcehan itu berupa pemerkosaan, persetubuhan badan.
Namun, belum ada bukti tentang hal itu sehingga sebenarnya motif pembunuhan Brigadir J masih simpang-siur.
Pemeriksaan dengan lie detector diharapkan mampu mengarahkan kepada kebenaran.
"Keterangan Putri ke suaminya, dia mengaku dilecehkan atau diapakan itu kan berubah-ubah. Jadi, yang ingin diketahui itu apa yang disampaikan Putri kepada suaminya, sehingga suaminya kalap dan tak terkendali," ujar Penasihat Ahli Kapolri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, dalam Live Program "Sapa Indonesia Malam" Kompas TV, Selasa (6/9/2022.
Aryanto menegaskan, hal itu menjadi unsur penting untuk mengetahui niat atau motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.
Upaya menguji kebohongan dengan lie detector diharapkan mampu mengungkap hal yang selama ini masih menjadi misteri.
Sehingga, pemeriksaan kepada Putri itu bisa mengarahkan pada upaya pengungkapan kebenaran.
Sebab, ucapan kunci itu masih ada di tangan Putri Candrawathi.
Menurut Aryanto Sutadi, motif pembunuhan Brigadir J masih jadi tanda tanya, hingga memunculkan banyak teori yang membuat publik bingung.
"Karena ini unsur yang penting sekali untuk mengetahui niat daripada Ferdy Sambo itu. Jadi, yang ditelusuri adalah keterangan dari Putri, kira-kira apa yang sebetulnya terjadi. Apakah dia laporan kalai dia dilecehkan, lalu dilecehkan apanya, oleh siapa," tegas Aryanto.
"Kira-kira itu aja yang digali. karena ini yang menjadi tanda tanya dan di sana-sini banyak sekali terjadi teori-teori viral yang tidak benar, sehingga membuat publik bingung," katanya.
Pada pemeriksaan dengan lie detector itu, juga dihadirkan asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo, Susi.
Mereka mulai diperiksa pada pukul 10.00 dan baru berakhir pukul 17.00 atau selama 7 jam.