Ibu Soimah Mengadu ke Hotman Paris, Anaknya Santri Pesantren Gontor Diduga Tewas Dianiaya

Senin, 05 September 2022 | 19:58

GRIDVIDEO - Aduan ibu bernama Soimah kepada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea bahwa anaknya yang santri Pondok Pesantern Gontor 1, Ponorogo, tewas dan diduga dianiaya, terus bergulir.

Polisi Ponorogo terus melakukan penyelidikan, sementara pihak Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor (PMDG) meminta maag dan sudah mengeluarkan para santri yang diduga melakukan penganiayaan.

Setelah Bu Soimah mengadu ke Hotman Paris Hutapea tentang kematian anaknya di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor dan ada dugaan dianiaya, berita ini viral di media sosial.

Putra Ibu Soimah itu berinisial AM, asal Palembang, Sumatera Selatan.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, polisi juga sudah menemui pengurus Pondok Pesantren Gontor terkait kematian AM.

"Untuk penanganan kasus di pondok di Kota Ponorogo, berkaitan dengan curhatan ibu di acara Hotman Paris di IG, sudah kita tindaklanjuti,: jelas Catur cahyono, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, pihak Ponpes Gontor juga kooperatif.

Namun, soal penyebab kematian, menurut Catur Cahyono masih dalam proses lidik dan ia berjanji akan segera menyampaikannya kepada publik.

"Progres akan segera kita sampaikan nanti," janji catur Cahyono.

Ia menegaskan, sejauh ini sudah ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangan.

Pihak Polres Ponorogo juga sudah membagi tim untuk mengusut kasus ini, baik untuk proses lidik, sidik, autopsi, dan lainnya.

PELAKU DIKELUARKAN DARI PONPES

Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) juga sudah memberikan pernyataan resmi terkait kematian santri AM.

Juru bicara PMDG, Noor Syahid menyampaikan tiga hal penting setelah salah satu santrinya meninggal dunia dan diduga akibat dianiaya.

"Atas nama pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Anandan AM, santri Gontor asal Palembang," kata Noor Syahid melalui pernyataan tertulis, seperti dikutip Kompas.com.

Pertama, keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor memohon maaf sekaligus menyatakan duka cita atas wafatnya AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan, sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," lanjutnya.

Noor Syahid melanjutkan, berdasarkan temuan tim pengasuh santri memang ada dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat.

"Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak atau menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut," tegas Noor Syahid.

Ia juga menyampaikan bahwa pada hari yang sama ketika korban meninggal dunia, PMDG Ponorogo langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat.

mereka dikeluarkan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen.

Pihak pondok pesantren juga langsung mengantarkan mereka kepada orangtua masing-masing.

"Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak memberikan toleransi segala aksu kekerasan di dalam lingkungan pesantren. Apa pun bentuknya, termasuk kasus almarhum AM ini," tegas Noor Syahid.

Terakhir, PMDG Ponorogo siap mengikuti segala upaya penegakan hukum terkait kasus kematian AM tersebut.

Tag

Editor : Hery Prasetyo