Harga BBM Naik, Demo Pecah di Beberapa Daerah dari Mahasiswa hingga Buruh

Minggu, 04 September 2022 | 10:35

GRIDVIDEO - Beberapa aksi penolakan muncul usai pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022).

Aksi protes kenaikan BBM itu muncul dari kalangan mahasiswa dan buruh.

Beberapa mahasiswa bahkan sudah memulai aksinya di alan AP Pettarani -Sultan Alauddin Makassar hingga sekitar pukul 22.30 Wita, Sabtu.

Mereka menutip setengah jalan dan membentangkan spanduk bertuliskan, 'Tolak Kenaikan Harga BBM'.

Selain itu, mereka juga membakar ban di pertigaan Jl AP Pettarani-Sultan Alauddin.

Aksi tersebut menyebabkan jalan tersebut menjadi macet.

Selain di Makassae, aksi demo oleh mahasiswa juga terjadi di Kendari Sulawesi Utara,

Mereka berorasi di jalan dan membakar ban bekas.

Melalui aksi tersebut mereka mengungkapkan kekhawatiran dari dampak kenaikan harga BBM.

Mereka khawatir nanti harga bahan pokok juga ikut naik.

Selain dari mahasiswa, buruh se-Indonesia ikut merencanakan demi untuk menentang keputusan naiknya harga BBM.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuturkan jika aksi ini akan digelar serentak pada 33 provinsi.

Untuk wilayah DKI Jakarta, demo akan berpusat di gedung DPR.

Mereka ingin DPR memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk membahas penaikan harga BBM.

"DPR RI harus berani membentuk pansus atau panja BBM," ujar Said.

Aksi buruh ini juga akan digelar di Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pekanbaru. Bengkulu, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak.

Kemudian Makassar, Gorontalo, Sulawesi Utara, Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, dan Jayapura.

Said mengungkapkan jika aksi mereka tidak didengar, mereka akan turun ke jalan lagi dengan tuntutan-tuntutan lain selain kenaikan harga BBM.

"Bilamana aksi 6 September tidak didengar pemerintah dan DPR, KSPI akan mengorganisir aksi lanjut dengan mengusung isu tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah tahun 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen," ujar Said.

Editor : Rara A

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya