Diminta Jujur, Putri Candrawathi Mungkin Bisa Dapat Keringanan

Minggu, 28 Agustus 2022 | 16:12

GRIDVIDEO - Pengacara Brigadir J, Martin Simanjuntak meminta supaya istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi berkata jujur tentang rencana pembunuhan kliennya.

Hingga pemeriksaan terakhir, Putri Candrawathi masih bersikeras dirinya adalah korban pelecehan seksual oleh Brigadir J.

Padahal hingga saat ini belum ada bukti yang mengarah jika Brigadir J melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Ini sebabnya Martin Simanjuntuk mengingatkan jika kemampuan pemeriksaan yang dilakukan Jaksa Penuntut Umum dan Hakim tidak perlu diragukan lagi.

Terlebih karena publik terus mengawal kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Martin menegaskan, bila Putri terus saja mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Brigadir J bukan tidak mungkin hukumannya semakin berat jika hal tersebut tidak terbukti.

"Yang paling baik dan paling benar adalah berkata jujur. Karena untuk berbohong itu sulit. Untuk berbohong itu, untuk melakukan argumen kita, kita harus menutupinya lagi untuk kebohongan. Secara spontanitas komunikasi kita akan ada jeda waktu," ujar Martin.

"Kemampuan dari Jaksa Penuntut Umum dan Hakim untuk melakukan pemeriksaan itu jangan ditanyakan, mereka hebat-hebat, mereka punya skill disitu. Oleh karena itu berdasarkan kepercayaan publik ini juga penting."

"Karena publik akan terus mengawal baik motif maupun strategi yang mereka gunakan. Kalau masih melakukan narasi kekerasan seksual, bukan meringankan ini malah akan memberatkan mereka."

Martin pun mengatakan tentang pentingnya simpati dan empati dari keluarga Brigadir J terhadap Putri.

Seperti yang diinfokan sebelumnya, jika keluarga Brigadir J selama ini selalu mendengar dari putranya bahwa Putri adalah sosok yang baik.

Hingga Putri ditetapkan sebagai tersangka, keluarga Brigadir J masih mempercayai hal tersebut dan berharap istri Sambo itu bisa mengatakan kejujur membuka tabir kematian anak mereka.

"Di samping itu selain kapabilitas dari Hakim dan opini publik, hal yang penting saat ini adalah simpati atau empati dari keluarga korban. Ini tidak akan bisa didapat oleh PC, FS, RR, dan KM yang perannya berbeda-beda," tutur Martin.

"keluarga akan sulit bersimpati dan berempati kepada mereka kala dalam hal ini apa yang terjadi masih seperti apa yang mereka sebut, melalui apa yang mereka sudah sampaikan pada rekayasa kasus di Duren Tiga, yaitu kekerasan seksual."

Martin yakin jika Putri terus mengangkat isu tentang pelecehan seksual, keluarga Brigadir J akan sulit memaafkannya.

"Saya pastikan kalau ini (kekerasan seksual) masih menjadi narasinya dan strateginya, keluarga tidak akan pernah mau memaafkan mereka," kata Martin.

Martin kemudian menjelaskan bahwa di dalam persidangan perdamaian, kesepakatan, atau pemberian maaf dari korban memiliki bobot yang besar.

"Salah satu pertimbangan hakim itu dalam tindak pidana adanya perdamaian, kesepakatan atau pemberian maaf. Itu bobotnya besar dalam persidangan," ucap Martin.

Editor : Rara A

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya