GRIDVIDEO - Seorang anggota DPRD I, M Syukri, memamerkan emosi di ruang publik. Hanya gara-gara tak diberi jalan, M Syukri turun dari mobik, mencekik wanita dan memukulnya.
Peristiwa ini terjadi di sebuah SPBU di Demang Lebar Daun, Palembang, pada Jumat (5/8/2022), namun videonya baru viral belakangan, sehingga beritanya menyebar ke mana-mana.
Dalam video tersebut, seorang wanita berpakaian kuning berdiri di belakang sebuah mobil berwarna hitam di SPBU tersebut.
Lalu, M Syukri yang mengenakan kaus warna putih setelah turun dari mobil, menghampiri wanita tersebut.
Ia kemudian mencekik wanita itu serta memukul kepalanya.
Bahkan, pemukulan dilakukan berkali-kali dan dibalas wanita itu dengan menendang.
Seusai kejadian itu, M Syukri dan wanita tersebut sama-sama melapor ke polisi.
Sang wanita yang menjadi korban pemukulan itu melaporkan kejadian itu ke Polsek Ilir Barat 1 Palembang, pada Jumat (5/8/2022).
Korban dalam keterangan kepada polisi mengalami lebam pada lengan kanannya, mengalami rasa sakit di bibir, jari-jari tangan kiri, dan sakit di telinga.
HANYA SOAL JALAN
Pada temu pers, Rabu (24/8/2022), M Syukri yang merupakan anggota DPRD I Palembang dari Partai Gerindra, didampingi Ketua DPC Gerindra Palembang.
Menurut M Syukri, peristiwa pemukulan itu awalnya hanya karena masalah antre dan minta jalan.
"Itu kesalahan mengantre BBM. Aku nak beli Pertamax, dio (dia) beli Pertalite. Aku nak minta jalan, cuma itu bae," aku M Syukri.
M Syukri mengaku ia melakukan pemukulan karena emosi tidak diberi jalan oleh perempuan itu saat mengantre BBM di SPBU Demang Lebar Daun Palembang.
"Saya lebih dulu minta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat dan kepada yang bersangkutan (wanita korban pemukulan). Saya minta maaf sebesarnya. Itulah dari saya," kata M Syukri.
SANKSI PEMECATAN
Permintaan maaf juga disampaikan Ketua DPC Gerindra Palembang, AKbar Alfaro, atas perbuatan M Syukri hingga masyarakat gaduh.
Menurutnya, Gerindra tak akan mentoleransi perbuatan yang dilakykan m Syukri sebagai tokoh masyarakarat dan wakil dari Gerindra.
Alfaro menjelaskan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada M Syukri.
Bahkan, jika memang perlu akan dilakukan sanksi pemecatan.
Hanya saja, untuk proses pemecatan tentu menunggu DPP Gerindra.
"Proses pemecatan akan tunggu dari DPP," tegas Akbar Alfaro.
Ia kembali menegaskan, Partai Gerindra tak akan mentoleransi setiap kekerasan yang dilakukan kadernya, apalagi korban adalah perempuan.
"Partai Gerindra tegas tidak menolerir tindakan penganayaan, apalagi terhadap perempuan," tegasnya.