Tentang Isu Geng Mafia, Ada Nama Kabareskrim dan Dirtipidum di Konsorsium 303, Begini Kata Polri

Senin, 22 Agustus 2022 | 12:20

GRIDVIDEO - Grafik baru tentang Konsorsium 303 dalam bisnis judi, mencantumkan nama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dan Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi.

Pada grafik sebelumnya tentang Konsorsium 303 berjudul "Kaisar Sambo", wajah Irjen Ferdy Sambo berada paling atas dengan keterangan, "Setiap tahun Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran lebih dari 1,3 triliun."

Seiring kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, muncul grafik yang mengungkap konsorsium bisnis judi.

Grafik itu viral di media sosial. Yang pertama menjelakan kekuasaan Ferdy Sambo di bisnis kotor itu.

Sedangkan pada grafik kedua yang juga viral, muncul nama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andianto dan Dirtipidum Bareskrim, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi,

Nama Kabareskrim berada di atas yang diduga menerima setoran dari bos judi online kelompok Medan.

Grafik itu juga menyebut Agus Andrianto diduga membawahi 303 kelompok Jakarta dan Medan.

Menanggapi viralnya grafik tersebut, Polri menegaskan pihaknya masih fokus pada kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.

Polri juga belum mengomentari lebih jauh dan detail soal Konsorsium 303.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, penanganan kasus Irjen Ferdy Sambo oleh tim khusus Polri fokus pada pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Timsus saat ini fokus untuk pembuktian pasal yang sudah diterapkan, yakni 340 subsider 338 jo 55 dan 56," jelas Dedi Prasetyo, Minggu (21/8/2022).

KONSORSIUM 303

Sebelum grafik kedua muncul dan viral, masyarakat sudah dikejutkan dengan grafik pertama berjudul "Kaisar Sambo dan Konsorsium 303".

Sebaran grafik ini terdiri dari 6 halaman, menampilkan sejumlah nama perwira tinggi Polri, menengah, dan pertama, lengkap dengan jabatannya.

Selain itu, juga ada nama-nama dari kalangan sipil dalam konsorsium judi tersebut.

Ada gambar Ferdy Sambo di atas dan diberi keterangan, "Setiap tahun Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran lebih dari 1,3 triliun".

Selain itu, ada juga keterangan yang menyebutkan, "Di kalangan bandar judi, Ferdy ambo dikenal dengan sebutan Kaisar Sambo".

Ada sebuah halaman yang mengungkap Project 2023, Konsorsium 303, tim pukul dan investor.

Konsorsium 303 dalam bagan ini mengacu pada beberapa nama sipil yang dikaitkan dengan bandar judi di berbagai daerah di Indonesia.

Mereka selalu lolos dari operasi pemberantasan judi, karena memiliki backing kuat yang diduga merupakan petinggi Polri dengan Konsorsium 303 mengelola Glper, judi bola, dan judi online.

Sebelumnya, Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, jajarannya tak akan memberikan toleransi kepada mereka yang melakukan pelanggaran, terutama terkait kasus narkoba dan judi online.

Bahkan, Kapolri memastikan akan mencob=pot jajarannya jika terbukti melakukan pelanggaran, baik di tingkat Polres, Polda, maupun Mabes.

"Kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot. Saya tidak peduli apakah itu Kapolrem, apakah itu Direktur, apakah itu Kapolda, saya copot," tegas Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam telekonferensi, Kamis (18/8/2022).

"Demikian juga di Mabes, tolong untuk diperhatikan, akan saya copot juga (bila terbukti melanggar)," tegasnya.

PENDAPAT IPWSementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) menduga, terkuaknya sejumlah nama personel Polri dalam isi "Konsorsium 303" datang dari lawan Ferdy Sambo yang kenginginkan gerbongnya tergusur.

ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso mengatakan, dokumen yang beredar itu mirip model pemaparan polisi dalam penanganan sebuah kasus.

Beredarnya "Grafik Kaisar Sambo" dan "Konsorsium 303" dalam bentuk PDF terjadi sebelum munculnya isu Ferdy Sambo adalah "Raja Backing" judi di Indonesia.

Disebutkan pula, selain judi, Ferdy Sambo juga menjalankan sejumlah bisnis gelap lain, dengan melibatkan sejumlah jenderal bintang dua dan satu.

Gragik "Kaisar Sambo" dan "Konsorsium 303" juga mengungkap adanya keterlibatan sejumlah perwira berpangkat AKP sampai Kombes.

"Ini dokumen dibuat oleh polisi. Model seperti ini adalah model pemaparan yang dilakukan polisi dalam upaya pemaparan kasus," ujar Sugeng Teguh Santoso, dikutip dari Kompas TV, Jumat (18/8/2022).

"Saya rasa ini dibuat 'lawan' dari kelompok Sambo di internal. Mereka ingin menggusur Sambo dan kelompoknya dengan cara seperti ini, dengan penggalangan opini publik," terang Sugeng.

"Ini soal perebutan posisi. Sambo sedang terpuruk, kelompok ini kemudian ingin menggusur mereka dengan cara-cara menunggangi isu," tutur Rugeng.

Sugeng lebih menekankan asas praduga tak bersalah tentang sejumlah nama yang ikut tercantum dalam grafik itu,

Sebab, gafik itu belum jelas sumbernya dari siapa.

Meski begitu, munculnya isu "Kaisar Sambo" dan "Konsorsium 303" memperkuat adanya geng mafia di tubuh Polri.

"Ya, itu kan memperkuat sinyal adanya geng mafia itu yang pertama," kata Sugeng.

Editor : Hery Prasetyo

Baca Lainnya