Lebih Parah Dari Perang Rusia Dan Ukraina, Dampak Ngeri Bila Militer China Serang Taiwan Ini Bisa Buat Dunia Ketakutan!

Jumat, 12 Agustus 2022 | 20:32

GRIDVIDEO.ID - Dunia internasional pada awal tahun 2022 ini dikejutkan dengan invasi Rusia ke Ukraina yang berakibat terguncangnya pasar global.

Diketahui akibat konflik fisik yang dilakukan oleh militer Rusia dan Ukraina ini berimbas pada pasar energi global dan menyebabkan kekurangan pangan di beberapa bagian dunia.

Namun siapa sangka, meski perang militer Rusia dan Ukraina yang masih terjadi ini cukup berdampak, tetapi konflik yang terjadi antara China dan Taiwan bila pecah perang disebut bakal lebih berakibat fatal.

Melansir dariYahoo News, perang yang melibatkan China dan Taiwan yang baru-baru ini makin memanas disebut akan menjadi jauh lebih buruk.

Baca Juga: Indonesia Bisa Terlibat Bila Militer China dan Taiwan Benar-benar Perang Usai Taipei Lakukan Hal Ini!

Hal itu bermula dari kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwanlangsung memantikkemarahan pemerintah komunis China.

Tanpa menunggu aba-aba, Beijingpun langsungmeluncurkan rudal ke pulauTaiwan dan melakukan latihan militer bersar-besaran.

Secara terang-terangan, latihan militer yang dilakukan oleh China itu disebut Beijing sebagai peringatan kepada dunia internasional terkait kedaulatan Negeri Tirai Bambu.

Sejumlah negara termasuk Amerika Serikat (AS) memang mengaku khawatir bila suatu saat nanti China mencaplok Taiwan.

Baca Juga: Latihan Militer China Makin Liar, Tokoh Rudal Taiwan Meninggal Dunia

Tak sedikit yang memperkirakan bila konflik itu berkembang menjadikonflik bersenjata, akibatnya makin fatal bagi kondisi ekonomi dan pasar dunia.

Apalagi diketahui konfrontasi militer besar-besaranyang berakibat fatal bagi dunia sudah lama terjadi tepatnya padaPerang Dunia II.

Sebut saja sektor manufaktur pembangkit tenaga listrik China yang diketahui sangat terkait dengan ekonomi di mana-mana, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.

Selain itu, laut di sekitar China dan Taiwanjuga termasuk dalambeberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Baca Juga: Wilayah Taiwan Dibombardir Militer China Dengan Rudal dan Dikepung Jet Tempur, Nasib 300 Ribu WNI Jadi Tanda Tanya, Ini Jawabanya!

Melansir dari Kontan yang mengutip dari tulisan Hal Brands dan Michael Beckley berargumen dalam buku baru “Zona Bahaya: Konflik yang Akan Datang dengan China.” sudah menyinggung soal dampak perang China dan Taiwan.

"Jika terjadi perang, kejatuhan ekonomi akan menjadi bencana,” jelas Hal Brands dan Michael Beckley.

"Depresi global sangat bisa terjadi.” Tambahnya.

Sebagai informasi, Taiwan memisahkan diri dari China pada tahun 1949, pada akhir perang saudara China, dan sekarang berdiri sebagai negara demokrasi yang independen.

Baca Juga: Masyarakat Ibukota Taiwan Geger, Detik-detik Kenekatan Militer China Kirim 4 Rudal Melintas Taipei Jadi Sorotan!

Namun diketahui bagaimanapun China sampai detik ini masih menganggap Taiwan sebagai republik pemberontak, dan Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa “penyatuan kembali” dengan Taiwan tidak dapat dihindari.

Karena Taiwan tidak tertarik, China harus memaksa reunifikasi.

Dilansir dariThe Guardian, pemerintahan Xi Jinping menyebut bahwa risiko agresi terhadap Taiwan telah meningkat.

Bahkan para analis percaya ancaman invasi adalah yang tertinggi dalam beberapa dekade terakhir terkait antara China dan Taiwan.

Tercatat bahwaTentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah mengirim ratusan pesawat perang ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Pelaksanaan tindak militer ini disebutsebagai bagian dari aktivitas "zona abu-abu" yang sangat meningkat, yang berdekatan dengan pertempuran tetapi tidak memenuhi ambang perang.

Sadar akan kekuatan militernya bila melawan China, Taiwan tak tinggal diam.

Di bawah Tsai Ing-wen, Taipei kini telah menjalankan program modernisasi militer dengan membeli sejumlah besar aset serta senjata militer dari AS.

(*)

Baca Juga: Militer China Arahkan Rudal ke Taiwan, Perang Dunia III Benar Dimulai? Begini Videonya!

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya