Terungkap 5 Orang yang Ikut Berada di TKP Pembunuhan Brigadir J, Termasuk PC dan Om Kuat

Selasa, 09 Agustus 2022 | 14:19

GRIDVIDEO - Makin terkuak, Komnas HAM mengungkap ada 5 orang yang ikut berada di TKP saat terjadi pembunuhan terhadap Brigadir J, di antaranya Putri Candrawathi (PC) dan "Om Kuat".

Tentang siapa "Om Kuat" itu, sampai kini masih misterius.

Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J makin terkuak.

Ia tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo (mantan Kadiv Propam), pada Jumat, 8 Juli 2022.

Menurut Komnas HAm, dari 5 orang yang berada di TKP penmbakan kepada Brigadir J, baru dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah Bharada E dan Brigadir Ricky Rizal atau brigadir RR.

BACA JUGA: Rekaman CCTV Dibongkar, Irjen Ferdy Sambo Disebut Datang Sebelum Brigadir J Tewas Hingga Istri Sang Jenderal Lakukan Hal Ini!

Adanya 5 orang di TKP penembakan brigadir J itu diungkap Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, seperti dikutip dari kanal YouTube TV One News, Selasa (9/8/2022).

Fakta adanya lima orang di TKP penembakan Brigadir J didapat Ahmad Taufan Damanik dari beberapa saksi dan tersangka kepada timnya.

"Ada berapa orang di lokasi kejadian berdasarkan keterangan saksi?" tanya presenter.

"Ada ibu PC, Yosua (Brigadir J), ada Om Kuat orang sipil, ada Richard (Bharada E), dan Ricky Rizal (Brigadir RR)," jawab Ahmad Taufan Damanik.

Ahmad Taufan menyebut nama yang asing bagi publik, yakni Om Kuat, dan ternyata ia adalah warga sipil, bukan aparat.

BACA JUGA: Istri Irjen Ferdy Sambo Bakal Diperiksa, Komnas HAM Gandeng Komnas Perempuan Usut Dugaan Pelecehan Seksual

Menurut Ahmad Taufan, sosok tersebut merupakan asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo.

"Namanya Kuat, agak unik sih namanya. Mereka manggilnya Om Kuat," pungkas Ahmad Taufan.

"Siapa itu pak?" desak presenter.

"Salah satu yang bekerja (di rumah Ferdy Sambo), orang sipil. Sudah lama (bekerja). Pak Ferdy kan punya banyak asisten, ada juru masak, bersih-bersih rumah," jelas Ahmad Taufan.

Kelima orang itu kepergok sedang bersama-sama menuju rumah dinas Ferdy Sambo sebelum insiden penembakan Brigadir J terjadi.

Aktivitas kelima orang itu dalam perjalanan menuju rumah dinas terekam CCTV.

Namun, apa aktivitas mereka di dalam rumah sudah tak diketahui, karena CCTV rumah tersebut mendadak tidak bisa dilacak.

"Apakah ketika kejadian itu berlangsung, ketika tembak-tembakan itu terjadi, atau ketika Brigadir Yosua sudah tewas?" tanya presenter lagi.

"Mereka ini sama-sama bergerak. Tadinya kan dari Magelang ke Jakarta, setenag empat sampai. PCR bersama-sama, si ibu istirahat. Sekitar jam 17.05, mereka bergerak ke rumah dinas, yang lima orang itu, di CCTV kelihatan. Tapi, di rumah dinas itu CCTV tidak ada," ungkap Ahmad Taufan.

"Keterangan mereka (para tersangka) mengatakan lima (orang di TKP), apakah ada yang lain: Ya dimungkinkan saja, jika CCTV ditemukan," ujarnya.

Editor : Hery Prasetyo

Baca Lainnya