Grid Video - Polresta Malang kota melakukan rapat koordinasi dengan Aremania, perwakilan warga, dan pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Rapat itu dilakukan untuk mengantisipasi bentrokan susulan antara warna dan perguruan silat beberapa hari lalu.
"Masih ada provokasi di media sosial. Kami minta mereka menjaga kamtibmas di Kota Malang," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto
Pria yang akrab disapa BuHer itu minta PSHT mengirim pemberitahuan ke polisi bila melaksanakan pengesahan atau kegiatan.
"Jadi, kami bisa mengamankan kegiatan tersebut dan ada kesiapan pengamanan di wilayah yang dilintasi," jelasnya.
BuHer juga minta PSHT menghindari konvoi.
Pihaknya akan memberi tindakan tegas bila ada konvoi.
"Kami minta mereka tidak menggunakan atribut pencak silat di luar kegiatan atau acara pengesahan. Pemakaian atribut tersebut dapat mengganggu kamtibmas dan pengguna jalan," terangnya.
Baca Juga: Ternyata Rusak! Ini Fakta Di Balik Rambut Lisa BLACKPINK yang Pendek Terus
BuHer minta Aremania dan PSHT tidak mudah terprovokasi, dan dapat menjaga kondusivitas dan keamanan di Kota Malang
"Kami tidak ingin konflik ini berkembang. Apalagi sekarang sedang memyambut rangkaian HUT ke-35 Arema, termasuk rangkaian kemerdekaan HUT RI Ke-77."
"Ayo jangan terpecah belah. Ini pasti ada pihak yang mengharapkan perpecahan dalam kubu atau komunitas yang besar ini," ungkapnya.
Perwakilan PSHT, Hendro Suprapto bersepakat dengan Aremania untuk saling menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah Kota Malang.
"Kami sepakat untuk tidak bicara ke belakang, tetapi bicara ke depan untuk menjaga Kota Malang aman dan kondusif serta menjaga kamtibmas."