Pria Ini Tidak Mandi Selama 22 Tahun karena Kekerasan Terhadap Wanita

Selasa, 02 Agustus 2022 | 22:05

GRIDVIDEO - Pria berusia 62 tahun bernama Dharamdev Ram ini sudah tidak mandi selama 22 tahun karena kekerasan terhadap wanita.

Dharamdev Ram merupakan penduduk Baikunthpur, Negara Bagian Bihar, India.

Selama 22 tahun ia menjalani sumpahnya untuk tidak mandi dan membuatnya sangat terkenal dan dihormati masyarakat sekitarnya.

Sebab, sumpah Dharamdev Ram dilakukan untuk menentang kejahatan yang marak di India berupa kekerasan terhadap perempuan, kasus sengketa tanah, dan pembunuhan terhadap hewan yang tak berdosa.

Oddity Central
Oddity Central

Dhamradev Ram tidak mandi selama 22 tahun karena menentang kekerasan terhadap wanita, sengketa tanah, dan pembunuhan hewan yang tak berdosa.

Dharamdev sangat tegas dengan sumpahnya.

Selama semua hal itu masih terjadi, maka ia tidak akan mandi.

Dharamdev menceritakan sikap dan lelakunya itu kepada TV India, ETV Bharat.

Awalnya, setelah bekerja di sebuah pabrik di Jagdal, bengal, pada tahun 1975 dan menikah pada 1978, ia mengaku memiliki kehidupan normal.

Tetapi, tahun 1987 mengubah banyak hal, termasuk kehidupannya.

Tiba-tiba ia menyadari bahwa sengketa tanah, pembunuhan hewan, dan kekerasan terhadap perempuan semakin meningkat.

"Maka, untuk mencari jawaban, saya mendekati seorang 'guru' yang menjadikan saya sebagai muridnya dan mengilhami saya untuk mengikuti jalan bhakti. Sejak itu, saya menuju jalan bhakti dan mulai bermeditasi untuk Dewa Rama," tutur Dhamradev Ram.

Lalu, pada tahun 2000 ia mulai membuat sumpat tidak akan mandi jika masih banyak kekerasan kepada wanita, sengketa tanah, dan pembunuhan hewan tak berdosa.

Ia juga sempat berhenti bekerja, meski kemudian kembali bekerja demi kebutuhan keluarganya.

Namun, karena Dhamradev Ram memiliki janji yang unik tersebut, ia pun akhirnya dipecat.

Sejak itu, ia menganggur, sementara istrinya, Maya Devi, meninggal dunia pada 2003.

Upaya dan keteghuhan hati Dhamradev Ram melawan kekerasan terhadap wanita dan kejahatan lain dengan cara tak mandi, akhirnya menyebar ke mana-mana.

Wartawan mulai menulis tentnag kisahnya, hingga sikap itu akhirnya berpengaruh juga.

Setidaknya, penghormatan dan dukungan kepadanya semakin meningkat untuk melawan kekerasan kepada perempuan, sengketa tanah, dan pembunuhan hewan tak berdosa.

Editor : Hery Prasetyo

Baca Lainnya