Istri TNI Diracun, Disantet, dan Akhirnya Ditembak Dua Kali

Senin, 25 Juli 2022 | 16:55

GRIDVIDEO.ID - Pelaku dan motif penembakan terhadap istri anggota TNI semakin terbuka. Ternyata, Rina Wulandari, istri Kopral Dua (Kopda) Muslimin, sebelumnya sempat mau diracun dan disantet, sebelum akhirnya ditembak.

Kasus penembakan kepada Rina Wulandari itu terjadi di perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022).

Atas penembakan itu, Rina Wulandari dalam keadaan terluka, namun masih bisa diselamatkan dan kemudian dirawat di rumah sakit.

Dilansir dari Tribunnews.com, Senin (25/7/2022), ternyata Rina Wulandari sudah berkali-kali akan dibunuh oleh suaminya sendiri, Kopda Muslimin.

Kapolda Jawa tengah, Irjen Ahmad Luthfi menjelaskan, anggota TNI Kopda Muslimin yang memerintahkan eksekutor untuk meracun, mencuri, hingga menyantet istrinya sendiri, satu bulan sebelumnya.

"Ini keterangan ya, belum kita crosscheck. Dia (Koda Muslimin, Red) sudah memerintahkan ekskutor untuk meracun istrinya. yang kedua mencuri, jadi pura-pura mencuri. Yang jelas targetnya istrinya itu mati. kemudian yang ketiga dia menggunakan santet," jelas Irjen Ahmad Luthfie dalam jumpa pers, Senin (25/7/2022).

Untuk misi pembunuhan istrinya itu, Komda Muslimin sampai menggelar rapat pematangan strategi bersama para eksekutor dan pengawas.

"Itu bagian dari proses pada saat janji hari pelaksanaan eksekusi," jelas Ahmad Luthfi.

Keterangan-keterangan itu didapat dari para eksekutor yang tertangkap. Sedangkan Kopda Muslimin sendiri berhasil melarikan diri.

Para pelaku penembakan Rina Wulandari itu mengaku disuruh Kopda Muslimin.

Saat kejadian, penembakan tidak membuat Rina Wulandari tewas. Sehingga, lewat telepon, Kopda Muslimin memerintahkan agar dilakukan penembakan kedua.

Namun, ternyata penembakan kedua juga tak membuat Rina Wulandari kehilangan nyawa.

Para pelaku suruhan Kopda Muslimin itu antara lain Sugiono alias Babi sebagai eksekutor.

Selain itu ada Ponco AJi Nugroho yang satu motor dengan Sugiono.

Supriono dan Agus Sasntoso yang juga naik motor bertindak sebagai pengawas.

Sedangkan Dwi Sulistyo merupakan pemasok senjata apu yang diduga rakitan.

Menurut pengakuan pelaku, mereka diberi imbalan uang rp 120 juta oleh Koda Muslimin untuk melakukan misi pembunuhan kepada istrinya.

"Ada uang rp 120 juta sebagai kompensasi kepada para pelaku," jelas Irjen Ahmad Luthfi.

Menurutnya, pihak kepolisian kini juga sudah mengamankan senjata api yang dipakai menembak korban.

Senjata itu dibeli dari Dwi Sulistyo seharga Rp 3 juta.

Setelah penembakan itu, Kopda Muslimin sempat mengajak selingkuhannya yang berinisial W untuk melarikan diri.

Namun, ajakan itu ditolak.

Menurut Ahmad Luthfie, kini sudah ada 8 saksi yang diamankan, salah satunya W.

Tag

Editor : Hery Prasetyo

Sumber tribunnew.com