GRIDVIDEO.ID - Matahari pada akhirnya menuju ke barat hingga senjakala pasti tiba. Demikian juga, tanda-tanda kebintangan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo semakin terasa sudah di cakrawala senja.
Selama hampir 20 tahun, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo seolah menjadi raja sepak bola.
Keduanya bintang terbesar yang mengorkestrasi sepak bola.
Persaingan mereka juga menjadi pesona dan drama terbesar sepak bola dunia.
Apalagi, mereka pernah terlibat dalam satu liga, membela klub yang permusuhannya mendarah daging.
Messi memperkuat Barcelona dan Cristiano Ronaldo membela Real Madrid.
Masa itu pula orkestrasi terbesar sang "jenderal" sepak bola bernama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Rupanya, Barcelona dan Real Madrid merupakan panggung dan istana terbaik dan termegah mereka.
Lalu, pada tahun 2018, Cirstiano Ronaldo harus pindah ke Juventus.
Memang, Juventus juga klub besar, tapi ternyata tak bisa menjadi istana baru bagi Ronaldo.
Pada tahun 2021, Ronaldo kembali ke klub yang membesarkan namanya, Manchester United.
Ternyata, rumah lama itu tak lagi menjadi surga bagi Ronaldo.
Pada tahun yang sama, 2021, Lionel Messi ikut meninggalkan Spanyol dan bergabung dengan Paris Saint-Germain.
PSG klub kaya dan bertabur pemain mahal, tapi setali dua uang dengan Ronaldo.
PSG bukanlah istana yang bisa mengagungkan sisa-sisa kebintangan lionel Messi.
Matahari memang sudah condong ke barat.
Semua ada batasnya, dan sepertinya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sudah pada senjakala.
Kebintangan mereka makin meredup hingga tinggal menunggu masa purna, sementara binta baru yang sehebat mereka belum juga tiba.
Tanda-tanda senjakala itu semakin menjadi drama, seolah perpisahan sepak bola dan kedua bintang itu segera tiba.
Pemain sebesar Cristiano Ronaldo mulai tak terlalu diminati.
Di masa bursa transfer 2022 ini, Ronaldo mengisyaratkan ingin meninggalkan Manchester United yang ternyata tak membuat kariernya secemerlang dulu.
MU hanya finis di urutan ke-6 dan tak akan tampil di Liga Champions.
Jika bertahan di MU, maka musim depan akan menjadi pertama kali bagi Ronaldo tidak bermain di Liga Champions selama 20 tahun terakhir.
Peraih 5 Ballon d'Or ini juga sudah 5 kali menjuarai Liga Champions.
Maka, Ronaldo ingin di akhir kariernya tetap tampil di pentas terbesar.
Ironisnya, kebesaran Ronaldo sudah tak lagi menarik bagi klub besar dan isyaratnya untuk hengkang dari Old Trafford tak juga mendapat respons.
Sampai kini, belum ada satu pun klub yang tertarik merekrutnya.
Jika tak bisa pindah, maka Ronaldo terpaksa tetap di MU dan itu berarti ia akan hilang dari peredaran liga Champions, pesta terbesar sepak bola klub.
Sementara, Lionel Messi juga tak jauh beda.
Di PSG, kehadiran Messi diharapkan mampu menghadirkan trofi Liga Champions untuk pertama kalinya.
Tapi, harapan itu belum tercapai.
Bahkan, meski permainannya secara teknik masih indah, performa Messi mulai terlihat menurun.
Semusim bersama PSG, ia hanya mencetak 6 gol.
Beruntung, di tingkat internasional, Messi masih berhasil membawa timnas Argentina juara Copa America 2021.
Namun, setelah prestasi besar pertamanya bersama timnas itu, Messi justru mengisyaratkan segera pensiun.
Ia sadar, masanya sudah tiba pada senjakala dan saatnya meninggalkan panggung terbesarnya.
Makin terang, target terakhir Messi adalah Piala Dunia 2022.
"Saya tak harus melakukan apa setelah Piala Dunia 2022. Saya sedang memikirkan sesuatu di masa datang," ungkap Messi kepada ESPN.
"Setelah Qatar, saya harus mempertimbangkan banyak hal lagi," tegasnya.
Bersama PSG, musim 2022/23 adalah kontrak terakhirnya.
Maka, bisa jadi itu pentas terakhirnya di sepak bola sebagai pemain, jika pensiun sudah benar-benar dalam rencananya, seperti yang ia isyaratkan.
Peraih 7 gelar Ballon d'Or itu mengatakan, "Yang pasti, setelah Piala Dunia (2022), banyak hal akan berubah."
Lionel Messi sudah berumur 35 tahun dan Cristiano Ronaldo sudah 37 tahun.
Umur, performa, dan prestasi yang makin menurun, sudah jelas menandakan masa kejayaan dua bintang sepak bola fenomenal itu akan berakhir.
Senjakala bagi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Cepat atau lambat, sepak bola harus rela berpisah dari mereka.
Era baru akan tiba, dan entah siapa pengganti kebintangan mereka, sampai kini seolah belum juga tiba.