Bencana Jawa Barat - Banjir Garut Disusul Gempa di Pangandaran, Waspadai Tsunami

Minggu, 17 Juli 2022 | 10:17

Banjir di Garut, Gempa di Pangandaran. Waspadai Tsunami.GRIDVIDEO.ID - Bencana di Jawa Barat berlanjut. Banjir di Garut belum usai, kini disusul dua kali gempa di Pangandaran, membangkitkan trauma tsunami 2006.

Gempa di Pangandaran itu terjadi pada Sabtu (16/7/2022), pukul 22.05 WIB dan terjadi dua kali.

Dalam situsnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkankan, skala gempa pertama dengan magnitudo 4,4.

Sedangkan gempa kedua terjadi pada pukul 22.05 dengan skala magtnitudo 4,9.

BMKG juga menjelaskan, kedalaman gempa adalah 28 kilometer dengan koordinat 8.17 lintang selatan dan 107.89 lintang utara.

Pusat gempa berada di laut, 84 kilometer barat daya Pangandaran.

Gempa ini tak hanya dirasakan di Pangandaran, tapi juga di Ciamis, Garut, dan tasikmalaya.

Adanya dua gempa tersebut harus segera diwaspadai.

BMKG mengingatkan agar masyarakat hati-hati, karena sangat mungkin terjadi gempa susulan yang tak terduga.

Apalagi, Pangandaran pernah disapu tsunami, tepatnya 16 tahun lalu.

Pada 17 Juli 2006, gempa di wilayah itu mengakibatkan tsunami yang menerjang Pangandaran.

Saat itu, gempa juga tak terlalu besar.

Namun, gempa itu ternyata mengakibatkan tsunami yang mematikan.

Saat itu masyarakat tak menyadari akan datangnya tsunami.

Bahkan, karena waktu itu masa liburan, masih banyak wisatawan yang asyik menikmati Pantai Pangandaran.

Akibat tsunami yang tak terduga itu, sebanyak 668 orang meninggal dunia dan 65 orang dinyatakan hilang.

Sedangkan sebanyak 9.299 orang terluka berat dan ringan.

Menurut para peneliti, gempa dan tsunami di Pangandaran unik.

Tidak seperti tsunami Avceh tahun 2004, tsunami di Pangandaran tidak didahului gempa yang kuat.

Sehingga, banyak yang tak menyadari akan munculnya tsunami, karena kekuatan gempa tak terlalu besar.

Wajar banyak korban jiwa yang jatuh, apalagi saat itu tsunami mencapai ketinggian 21 meter.

Jenis tsunami ini dikategorikan Kanamori (1972) sebabagai tsunami earthquake.

Editor : Hery Prasetyo

Baca Lainnya