Drama Polisi Tembak Polisi, dari Respons Jokowi Hingga Kejanggalan dan Banyaknya Luka

Jumat, 15 Juli 2022 | 21:02

Kasus Polisi Tembak Polisi

GRIDVIDEO.ID - Drama polisi tembak polisi antara Brigadir J dan Bharada E masih meninggalkan misteri, ada kejanggalan, direspons luas, hingga Presiden Jokowi meminta kasus ini diusut tuntas.

Peristiwa tembak-tembakan antara Brigadir J dan Bharada E terjadi di rumah Kepala Divisi Pengamanan Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).

Dalam kronologi yang dibagikan polisi di awal terbongkarnya kasus ini, peristiwa ini dipicu adanya dugaan pelecehan yang menimpa istri Ferdy, PC.

Kemudian, terjadilah aksi polisi tembak polisi antara Bharada E dan Brigadir J yang menewaskan Brigadir J.

Ternyata, kasus ini mendapat sorotan luas hingga ke luar negeri.

Seperti dikutip Tribunnews.com, Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Pacul menyoroti kejanggalan kasus itu dan akan memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjelaskan kasus ini.

Kejanggalan lain sempat diungkap orangtua Brigadir J saat menerima jenazah anaknya, Sabtu (9/7/2022).

Saat menerima jenazah, orangtua Brigadir J sempat bersitegang dengan polisi yang mengantarkannya.

Sebab, polisi itu melarang keluarga untuk membuka peti jenazah Brigadir J.

"Kita dilarang (buka peti jenazah, Red). Tidak dijelaskan kenapa peti jenazah tidak boleh dibuka," kata ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, dilansir dari Kompas.com, Jumat (15/7/2022).

Keluarga sempat diminta menandatangani perjanjian jika ingin membuka, tapi juga ditolak.

Akhirnya, pihak keluarga boleh membuka peti jenazah, tapi hanya sedikit.

"Dibukanya itu sedikit sekali," ungkap Samuel.

Menurut Samuel, ibu Brugadir J sempat teriak-terikak begitu membuka peti jenazah anaknya.

Sebab, dia melihat banyak sekali luka pada anaknya, khususnya di bagian wajah dan tubuh.

Sebab itu, banyak pihak terus mendesak agar kasus ini diusut tuntas.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri memerintahkan pengusutan tuntas itu.

"Proses hukum harus dilakukan," tegas Presiden Jokowi di Balai Besar Penelitia Tanaman Padi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/22).

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menegaskan tentang komitmennnya untuk menangani perkara tersebut secara tuntas.

Bahkan ia langsung membentuk tim gabungan khusus untuk menanganai kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo itu.

Tim itu akan melibatkan pihak eksternal Polri, yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Kepolisian Nasional (Kompolnas).

"Kami sudah menghubungi rekan-rekan luar, dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM," katanya.

Kasus polisi tembak polisi ini memang menjadi drama yang diperhatikan publik.

Berbagai kejanggalan menimbulkan rasa penasaran, sehingga wajar Presiden Jokowi meminta diusut tuntas agar jelas duduk perkaranya.

Itikad Kapolri membentuk tim gabungan juga diharapkan mampu mengurai berbagai kejanggalan, sehingga akan ditemukan fakta dan kebenaran.

Editor : Hery Prasetyo