Laos Sudah "Juara" Piala AFF U-19 2022, Jadi Godam Pemukul Instant Karma Pemukul Sepak Bola Gajah

Jumat, 15 Juli 2022 | 13:18

Final Piala AFF U-2022 antara Laos dan Malaysia.

GRIDVIDIO.ID - Gelaran Piala AFF U-19 2022 melahirkan fenomena menghebohkan, dari soal tuduhan sepak bola gajah beserta instant karma hingga kejutan yang menampar keras.

Final Piala AFF U-19 antara Mayalsia dan Laos, Jumat (15/7/2022) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, benar-benar sebuah kejutan yang membalikkan segala prediksi dan harapan.

Namun, apa pun hasilnya, Laos sudah menjadi "juara" karena telah menunjukkan superioritas yang mengejutkan.

Laos yang selama ini disepelekan, telah menunjukkan permainan paling produktif, tanpa mencederai fair play.

Catatan yang membuat Laos pantas dianugerahi "Tim Juara", apa pun hasilnya di final nanti.

Apalagi, sebelumnya Laos mengalahkan Malaysia di penyisihan Grup B.

Kehadiran Laos dan Malaysia di final Piala AFF U-19 2022 memang sebuah kejutan, sekaligus pelajaran.

Betapa tidak, dua finalis itu menaklukkan dua unggulan yang diperkirakan akan tampil di final, yakni Vietnam dan Thailand.

Pada laga semifinal, Rabu (13/7/2022), Malaysia menghajar Vietnam 3-0.

Sedangkan Laos yang selama ini dianggap tim lemah dan sering jadi lumbung gol, menundukkan Negeri Gajah, Thailand, dengan skor 2-0.

Hasil itu langsung disambut gegap gempita oleh netizen Indonesia dan menilainya sebagai instant karma yang menampar keras Vietnam dan Thailand.

Pasalnya, di laga terakhir Grup A, Vietnam dan Thailand seolah sengaja bermain imbang 1-1, agar mereka lolos ke semifinal dan menyingkirkan Indonesia.

Kemenangan Indonesia 5-1 atas Myanmar memang membuat Tim Garuda memiliki nilai 11, sama dengan nilai Vietnam dan Thailand.

Meski Indonesia unggul selisih gol, namun kalah head to head dari Vietnam dan Thailand yang hanya butuh syarat lolos dengan bermain imbang 1-1.

Yang membuat PSSI protes ke AFF, laga Vietnam dan Thailand itu terkesan sengaja mengatur hasil 1-1.

Bukan hasil yang dipersoalkan PSSI, tapi sikap fair play yang dianggap menodai sepak bola, apalagi untuk usia dini.

Bahkan, Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong mengkritik keras, "Apa bisa dirasakan para pemain muda dan apa yang bisa mereka pelajari dari pertandingan tersebut?”

Pada 10 menit terakhir, Vietnam dan Thailand memang tak terlihat berusaha menyerang, setelah kedudukan sudah 1-1.

Mereka hanya memainkan bola di area pertahanan seolah sambil mengulur waktu.

Wajar, jika sikap itu dianggap mencederai fair play, atau tuduhan publik sebagai Sepak Bola Gajah yang hanya mementingkan hasil daripada nilai-nilai luhur olahraga.

Bertemu Laos dan Malaysia di semifinal, kepercayaan diri Vietnam dan Thailand mungkin sangat besar.

Laos selama ini masih tim lemah di Asia Tenggara.

Sedangkan malaysia bukan tim kuat, karena di babak penyisihan saja kalah dari Laos.

Yang terjadi di semifinal benar-benar di luar perhitungan seperti ini.

Seolah menjadi hari pengadilan instant karma, hasilnya di luar dugaan.

Vietnam yang dipuja medianya sebagai tim prospektif, justru bertekuk lutut 0-3 di hadapan Malaysia.

Sedangkan Thailand yang sering langganan juara, malah keok oleh Laos dengan skor 0-2.

Setelah hasil mengejutkan itu, PSSI mengunggah foto pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong, di akun resminya dengan ekspresi terkejut.

Seolah, Shin Tae-yong tidak percaya dengan kekalahan Vietnam dan timnas U-19 Thailand.

Netizen Indonesia juga ramai menimpali hasil itu di Twitter dan Instagram.

"Wkwkwk admin nyindir...Thailand sama vietnam ngampas di semifinal gara gara karma," tulis akun @syauqi_el_wadasy.

Media Vietnam sampai bereaksi dan mengatakan PSSI telah mengejek kekalahan Vietnam dan Thailand.

"Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah melakukan langkah yang dikatakan 'mengejek' Vietnam dan Thailand setelah kekalahan di semifinal Piala AFF-U19 2022," tulis isi berita The Thao 247, seperti dikutip Bolasport.com.

Terlepas dari itu, hasil semifinal itu memang mengagetkan dan menjadi fenomena baru.

Terutama Laos telah tampil sebagai tim yang mulai pantas diperhitungkan.

Tim asuhan Hans Michael Weiss ini selalu menang di sepanjang kompetisi Piala AFF U-19 2022.

Sebelum menjungkalkan Thailand 1-0, pada babak penyisihan Gruo B, Laos mengalahkan Timor Leste (2-0), Kamboja (2-1), Singapura (3-1), dan Malaysia (1-0).

Maka, Laos tampil sebagai tim paling superior.

Apa pun hasil final nanti, Loas telah meninggalkan kesan indah sekaligus menujukkan superioritasnya.

Laos pantas menjadi juara, apalagi di penyisihan sudah mengalahkan Malaysia.

Jika pun di final mereka kalah dari Malaysia, tapi Laos tetap "juara" turnamen ini meski tanpa gelar.

Selamat atas kemajuannya, sepak bola Laos.

Editor : Hery Prasetyo

Baca Lainnya