Grid Video - Kawasan Sudirman Center Business District atau yang biasa kita kenal sebagai kawasan SCBD merupakan salah satu kawasan tersibuk di Jakarta.
Banyak sekali kegiatan yang digelar di sana meskipun umumnya SCBD merupakan wilayah yang berisi berbagai perkantoran.
Saat ini SCBD sedang menjadi perbincangan hangat karena sebuah fenomena unik.
Di internet, istilah SCBD ini kerap bergeser menjadi Sudirman Citayam Bojonggede Depok sampai akhirnya menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen di sosial media.
Lantas mengapa istilah SCBD ini berubah? Hal ini dikarenakan para remaja yang berasal dari wilayah Depok sampai Kabupaten Bogor kerap hadir di wilayah SCBD.
Mereka kerap menggunakan pakaian atau outfit yang nyentrik dan modis sampai akhirnya mengubah citra formal dari kawasan SCBD.
Selain itu, kiasan Citayam Fashion Week juga kerap bergaung di jagat maya. Lantas apa sih Citayam Fashion Week itu? Apa fakta menarik di balik kiasan tersebut?
Istilah Citayam Fashion Week
Biasanya para remaja yang datang ke wilayah Sudirman itu memiliki rentang mulai dari belasan sampai awal 20-an.
Mereka kerap menggunakan pakaian yang nyentrik seperti kemeja flannel, jaket, celana jeans, sampai kacamata hitam.
Perpaduan outfit ini menghadirkan warna yang begitu nyentrik jika diapakai. Bahkan saking warna-warninya, munculan istilah Citayam Fashion Week.
Remaja-remaja ini kerap datang ke wilayah SCBD saat weekend.
Citayam Fashion Week Tidak Mengganggu Orang Lain
Bagi warga Jakarta atau orang yang biasa lalu lalang di wilayah SCBD, hadirnya fenomena Citayam Fashion Week tidak mengganggu mereka.
Menurut para netizen yang biasa berada di kawasan itu, selama para remaja tidak melakukan hal aneh-aneh dan membuang sampah sembarangan, mereka merasa tidak terganggu.
Baca Juga: Tragedi Minamata yang Membuka Mata Tentang Bahaya Merkuri
Bahkan tidak sedikit yang terhibur dengan kedatangan para remaja tersebut di jantung Ibu Kota.
Wajah Ibu Kota Menjadi Jauh Lebih Unik
Kehadiran Citayam Fashion Week turut memberikan dampak yang luar biasa bagi wajah Ibu Kota Jakarta.
Di sini para remaja dengan gaya nyentrik tersebut membuat Ibu Kota menjadi lebih unik.
Komentar tersebut diutarakan oleh Pengamat Sosial, Devie Rahmawati.
"Jika dilihat, apa yang tersaji di sana kontras dengan latar belakang kota. Mereka membawa sesuatu yang baru sampai akhirnya viral," pungkas Devie.