Sosoknya Terjerat Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan Investasi Beras Bulog Cirebon, Begini Cara Buluk Superglad Mengelabuhi Para Korbannya

Senin, 13 Juni 2022 | 10:50

Grid.ID - Pubik masih digegerkan terkait kasus yang menimpa mantan vokalis grup musik Superglad, Lukman Laksmana alias Buluk.

Ya, Buluk dilaporkan Besly dan Yosy ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan kasus beras bulog Cirebon.

Dua laporan yang berbeda ini dilayangkan oleh Besly Irawan Sinaga dan Yosy pada tanggal yang sama, yakni 23 Mei 2022.

Dari dua laporan itu, Buluk disangkakan dengan Pasal 378 dan atau Pasal 372 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan dan atau Penggelapan.

Baca Juga: Zul Zivilia Dirumorkan Terima Hukuman Mati, Sang Istri Mendadak Pilu Hingga Rela Lakukan Ini demi Anak dan Keluarganya!

Berkaitan dengan hal tersebut, Besly Irawan Sinaga, menjelaskan kronologi kejadian mengapa dia bisa berinvestasi kepada Buluk.

Awalnya, Besly mengaku sudah kenal Buluk sejak duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Mereka pun semakin akrab saat keduanya gemar memelihara ikan cupang di masa pandemi.

Nah, dalam sebuah kesempatan, Buluk menceritakan bahwa dia memiliki bisnis beras bulog Cirebon bersama kakaknya yang menjabat sebagai kepala bagian.

Baca Juga: Didatangi Mendiang Lina Jubaedah dalam Mimpinya, Putri Delina Menangis hingga Bongkar Menu Makanan Kesukaan Sang Ibu

"Dia (Buluk) itu mulai tawarin di pertengahan 2021. Dia sering mempresentasikan kalau dia punya bisnis beras, main bareng sama kakaknya yang di bulog," ucap Besly dalam jumpa pers di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2022).

Besly kemudian tertarik dengan bisnis tersebut karena diiming-imingi mendapatkan keuntungan 16 persen per dua minggu sekali.

Setelah melakukan investigasi sendiri, ternyata benar bahwa kakak dari Buluk merupakan kepala bagian suatu bidang untuk bisnis tersebut.

Kini, Besly dan ke-12 korban yang lainnya dibuatkan grup WhatsApp untuk bertukar informasi mengenai keberadaan Buluk.

Ia berujar, 13 korban ini mengalami kerugian hingga Rp 2,4 miliar.

Tonton video lainnya di chanel YouTube Grid.ID.

(*)

Tag

Editor : Hananda Praditasari

Sumber Kompas.com