Najwa Shihab Dilaporkan Relawan Jokowi Gara-gara Wawancara Kursi Kosong

Senin, 12 Oktober 2020 | 12:03

Grid Video – Nama Najwa Shihab belakangan tengah menjadi perbincangan.

Pasca ia melakukan aksi wawancara kursi kosong yang seolah menampilkan sosok Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto di program Mata Najwa nyatanya berujung pada pelaporan.

Najwa Shihab dilaporkan oleh Tim Relawan Jokowi Bersatu ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Tuduhan Terhadap Vicky Prasetyo Tidak Bisa Dibuktikan, Kuasa Hukum: Dia Pasif

Dilansir dari laman Tribun Kaltim, ketua dari Tim Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto saat dihubungi Warta Kota, Senin (5/10/2020) sore membenarkan kabar tersebut.

"Pelaporan akan kami lakukan, karena secara tidak langsung Najwa Shihab sudah mendiskreditkan Presiden Jokowi melalui pembantunya Menteri Kesehatan Terawan," kata Silvia, Senin (5/10/2020).

Rupanya Najwa Shihab langsung menanggapi kabar ini dengan mengunggah potongan berita di akun Instagram @najwashihab, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga: Vicky Prasetyo Puas dengan Keterangan Saksi Ahli, Bisa bebas dari Tuntutan?

"Saya baru mengetahui soal pelaporan ini dari teman-teman media. Saya belum tahu persis apa dasar pelaporan termasuk pasal yang dituduhkan," tulis Najwa Shihab.

Najwa mengaku siap jika dipanggil untuk memberi keterangan.

"Saya dengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dan meminta pelapor membawa persoalan ini ke Dewan Pers,"

Baca Juga: Roy Kiyoshi Jalani Ritual Buang Sial Pasca Bebas: Cuma Sekadar Syarat

"Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu,"

"Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi. Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun"

"Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja. Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi,"

Baca Juga: New York Fashion Week 2019: Inspirasi Makeup Mudah ala Model Catwalk

"Faktor-faktor itulah yang mendorong saya membuat tayangan yang muncul di kanal Youtube dan media sosial Narasi. Media massa perlu menyediakan ruang untuk mendiskusikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan publik"

"Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan juga berasal dari publik, baik para ahli/lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa. Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers,"

"Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012, di antaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word,"

Baca Juga: Protes Tolak RUU Cipta Kerja, Netizen Salah Lapak di Akun Instagram Rapper Korea Selatan

"Pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC," tandasnya.

(*)

Tag

Editor : Pradipta Rismarini

Sumber YouTube