Grid Video -Setiap ibu hamil memang disarankan untuk melakukan pemindaian ultrasonografi (USG) secara rutin selama mengandung.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan kandungan.
Baca Juga: Sempat Stres Tak Kunjung Ketemu Jodoh, Kartika Putri Pernah Minta Dinikahi Ivan Gunawan
USG bertujuan untuk memperkirakan usia kehamilan serta memantau kondisi dan tumbuh kembang janin.
Namun, muncul anggapan bahwa USG berulang dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan. Benarkah anggapan ini?
Ada berbagai faktor yang mendorong seorang Ibu menjalani pemeriksaan USG.
Mulai dari memastikan adanya janin dalam rahim, mendeteksi adanya gangguan pada kehamilan, hingga sekedar ingin melihat rupa atau jenis kelamin si Kecil.
USG dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi bernama transduser.
Baca Juga: Resep Kue Lumpur Pandan, Resep Kue Tradisional yang Lembuuut Banget
Melalui USG, dokter dapat memantau kondisi janin, kantung ketuban, plasenta, dan gangguan yang mungkin terjadi selama kehamilan.
Akan tetapi, sebagian ibu hamil ada yang merasa enggan untuk menjalani pemeriksaan USG karena khawatir adanya efek samping bagi janin.
Padahal, hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa USG bisa membahayakan janin atau membuat janin mengalami dampak tersebut.
USG tidak menggunakan radiasi dan sinar X melainkan menggunakan gelombang suara. Sehingga sampai saat ini menjadi alat pemeriksaan diagnostik yang aman yang bisa digunakan untuk pemeriksaan kehamilan.
USG akan menjadi berbahaya bila digunakan lama (lebih dari 4 jam secara terus-menerus).
Baca Juga: Jangan Kaget! Segini Biaya Modifikasi Audi A4 Engine Swap Pakai RS5
Pasalnya, jika dilakukan secara terus-menerus bisa meningkatkan suhu sekitar 1,5 derajat.
Hal itu hampir tidak pernah terjadi pada pemeriksaan USG kehamilan yang biasanya dilakukan maksimal 20-30 menit saja.
Jadi ibu hamil tidak perlu khawatir, USG aman dilakukan, bahkan baik untuk mengantisipasi kondisi janin.