Grid Video – Kini siapa yang tak kenal dengan vape?
Vape disebut sebagai alternatif pengganti rokok dan tidak menggunakan tembakau.
Meski tidak menggunakan tembakau akan tetapi vape masih tetap memiliki dampak negatif untuk pernapasan.
Terkaut dengan pandemi Covid-19 atau virus corona, penggunaan vape dianjurkan untuk dihentikan.
Hal ini terkait dengan risiko penularannya yang sangat tinggi.
Betulkah penggunaan vape tingkatkan risiko lebih tinggi untuk penularan Covid-19?
Baca Juga: Ayu Ting Ting Terpesona saat Tahu Ada Laki-laki yang Mau Melamarnya dengan Hafalan 30 Juz, Siapa?
Penggunaan vape jelas dalam berisiko terhadpa kinerja paru-paru.
Ketika menggunakan vape, bahan kimia keras yang terkandung di dalamnya dapat merusak sel-sel dalam sistem pernapasan yang bertanggung jawab mengatur kekebalan tubuh atau imun.
Di samping itu, sistem kekebalan tubuh adalah garus pertahanan utama dalam melawan virus Covid-19.
Baca Juga: Ariel Noah Tampil Bak Vampir di Pemotretan Terbaru, Edward Culen Lewat!
Vape juga dapat menekan respon kekebalan paru-paru dan berisiko memperlambat pemulihan dari infeksi Covid-19.
Penggunaan vape juga dapat meningkatkan risiko tertular virus.
Di mana saat menggunakannya, seseorang akan lebih sering menyentuh area wajah terutama bagian mulut.
Baca Juga: One Direction Siapkan Proyek Spesial Ultah ke 10, Bakal Comeback?
Risiko penularan virus lebih meningkat karena droplet pembawa virus dapat berpindah dari benda ke tangan lalu dengan mudah menular saat yangan menyentuh wajah.
(*)