Akhirnya Sule dan Baby Shima Duet, Rizky Febian Sengaja Ciptakan Lagu Bertema LDR Untuknya

Rabu, 10 Juli 2019 | 12:30

Sering dijodohkan oleh netizen, Sule akhirnya memilih duet dengan penyanyi asal Malaysia, Baby Shima.

GridVideo -Sering dijodohkan oleh netizen, akhirnya Sule dan Baby Shima duet.

Sule dan Baby Shima duet dengan menyanyikan single 'Terpisah Jarak dan Waktu'.

Sule menceritakan awal pertemuannya dengan Baby Shima yang terjadi secara tidak sengaja lewat sosial media.

"Awalnya saya tahu dia di Smule, akhirnya di YouTube orang sanding-sandingin, diedit dicantumin Sule duet Baby Shima," kata Sule saat dijumpai Grid.ID di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019).

Baca Juga: Ahmad Dhani Nulis Buku di Dalam Penjara, Al Ghazali Ungkap Rencana Isi Bukunya

"Saya penasaran kan Baby Shima ini orang mana, saya gak tahu dia orang Malaysia."

"Saya cari dia Instagramnya dan lain-lain akhirnya kita ngobrol, tanya-tanya kalau duet kayaknya oke. Akhirnya ya jadilah ini," lanjutnya.

Annisa Dienfitri/Grid.ID

Sule dan Baby Shima berduet dalam single lagu berjudul 'Terpisah Jarak dan Waktu'.

Komedian asal Bandung itu juga menuturkan bahwa lirik 'Terpisah Jarak dan Waktu' ditulis oleh sang putra, penyanyi Rizky Febian, tak lebih dari lima menit saja.

Baca Juga: Film Dua Garis Biru Nggak Layak Tonton?

Lirik lagu yang digubah menceritakan kisah sepasang kekasih yang tengah menjalani hubungan jarak jauh alias LDR (long distance relationship).

"Ibaratnya kita membayangkan kalau kita pacaran atau kita hubungan ya kita terpisah jarak dan waktu," kata Sule.

"Akhirnya saya bilang sama Iki (Rizky Febian) nih duetnya mau sama orang Malaysia, kira-kira bagusnya kayak gimana ya."

"Ya udah bikin yang LDR lah ya, gitu. Akhirnya Iki tulis, itu Iki nulis lima menitan langsung jadi," terang Sule.

Baca Juga: 5 Hal Kecil yang Membangun Kebiasaan Baik Ala Angga Yunanda, Penasaran?

Pelawak bernama asli Entis Sutisna ini juga menjelaskan alasan pemilihan genre lagu yang bernuansa slow rock ala Malaysia.

"Mungkin orang Malaysia lebih suka dengan pop Melayu, slow rock Melayu."

"Akhirnya kita ya bikin seperti itu karena mungkin di era-era tahun 80-an, 90-an juga lagu-lagu Malaysia juga banyak diminati di Indonesia," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Nurul Nareswari