Suporter yang kecewa atas kekalahan itu sebagian turun ke lapangang.
Namun, tiba-tiba polisi merespons dengan menembakkan gas air mata.
BACA JUGA:Jelang Berangkat ke Eropa, Timnas U-20 Indonesia Kena Satu Masalah
Gas air mata tak hanya ditembakkan kepada suporter yang turun lapangan, tapi juga di tribun hingga menimbulkan kepanikan luar biasa.
Akibatnya, banyak yang lari berdesak-desakan dan akhirnya menewaskan 132 orang.
"Memang betul itu (kardus berisi botol) ditemukan di (kantor) Dispora. Kantornya Dispora itu bagian dari stadion (Kanjuruhan)," kata Choirul Anam.
Lalu kenapa ada botol obat sapi di Stadion Kanjuruhan?
BACA JUGA:Jadi Penentu Hukuman Ferdy Sambo, Sosok Hakim Ternyata Pernah Jatuhkan Vonis Mati!
Berdasarkan penyelidikan Komnas HAM, botol itu dipesan oleh pegawai Dispora untuk keperluan peternakan.
"Itu ada pemesanan. Ada komunikasi soal pemesanan dan mau dikembangkan soal usahanya," jelas Choirul Anam.
"Katanya orang Dispora yang punya memang dititip di sana karena mau dibawa ke Jakarta. Itu dititip di sana di kantor Dispora," tambahnya.
Ketika tim Komnas HAM bertemu pihak Dispora serta pemilik UMKM yang memproduksi produk pengobatan sapi itu, pihaknya juga ditantang untuk melihat lebih banyak lagi produk-produk serupa.