GRIVIDEO.ID - Meski telah dicopot dari jabatan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo disebut-sebut masih ditakuti oleh banyak anggota polisi.
Bahkan Ferdy Sambo juga disebut masih memiliki kekuasaan di balik institusi kepolisian meski dirinya terjerat kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Hal itu tak lain karena Ferdy Sambo disebut masih memiliki bekingan di dari sosok yang disebut kakak asuhnya.
Dugaan soal kekuatan Ferdy Sambo meski dirinya saat ini telah dicopot dari Polridibongkar oleh penasihat ahli Kapolri.
Melansir dari Sosok.ID, Muradi yang menjabat sebagai penasihat ahli Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan penyebab mengapa Ferdy Sambo masih sangat ditakuti.
Tak sampai di situ saja, bahkan Muradi menyoroti sosok kakak asuh yang disebut-sebutnya menjadi bekingan Ferdy Sambo.
Selain itu, sosok kakak asuh Ferdy Sambo tersebut dibongkar Muradi merupakan pensiunan petinggi kepolisian.
Disebut-sebut Ferdy Sambo dan kakak asuhnya masih intens berkomunikasi agar bisa lolos atau memperingan hukuman dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
"Katakanlah minggu lalu mereka masih berkomunikasi (Ferdy Sambo dan kakak asuh), masih yang paling vulgar ketika FS enggak mengakui menembak, dalam rekonstruksi buat saya implisit dia masih punya power. Masih ada back up di situ (kepolisian)," kata Muradi dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/9/2022).
Tak hanya satu orang, Muradi juga menambahkan bahwa sosok kakak asuh Ferdy Sambo tersebut ada beberapa orang termasuk yang masih aktif sebagai petinggi polisi hingga yang sudah pensiun.
Meski demikian, Muradi menambahkan bahwa kakak asuh ini tidak terlibat langsung dalam kejahatan Ferdy Sambo.
Tetapi kakak asuh tersebut kini tengah mendorong agar Ferdy Sambo bisa lolos dari jerat pidana berat.
Muradi pun berharap kepolisian bisa mengusut keterlibatan kakak asuh dalam kasus Ferdy Sambo.
"Saya berharap (pemeriksaan) menyentuh yang sudah pensiun, karena ini jauh punya power mengendalikan FS, yang memberi beliau (Ferdy Sambo pangkat) jenderal, dan sebelum (kakak asuh ini) pensiun juga jadikan (Ferdy Sambo) Kadiv Propam, saya kira itu perlu dikejar juga," kata Muradi.
Muradi berpesan agar kepolisian tidak takut mengusut keterlibatan kakak asuh ini.
Pasalnya menurutnya, jabatan di institusi polisi sama dengan di tentara yang bekerja dalam garis komando.
"Kalau dia tidak pegang tongkat komando, selesai sudah, kalau dia jadi kapolda sekadar megang asisten yang tidak strategis, selesai sudah. Kita punya pengalaman ketika Pak Gatot (Nurmantyo) panglima (TNI) diganti, selesai," ucap Muradi.
Dia menilai, langkah pengusutan keterlibatan para senior kepolisian ini penting agar proses persidangan kasus Sambo bisa berjalan dengan mulus.
"Itu perlu ada langkah cepat sebelum persidangan, poin ketiga tadi, mengusut keterlibatan kakak asuh, apakah terlibat atau tidak," kata Muradi.
(*)