Follow Us

Saya Ingin Bunuh Yoshua, Kata-kata Ferdy Sambo yang Masih Diingat Bharada E Dan Diceritakan Pada Kapolri, Begini Kronologinya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 08 September 2022 | 19:59

GRIDVIDEO.ID - Pucuk pimpinan tertinggi Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya buka suara soal kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Lebih mengejutkan lagi, Kapolri ternyata sempat memanggil salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J, yakni Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Tak sampai di situ saja, Kapolri dalam pertemuannya dengan Bharada E tersebut ia menemukan fakta mengejutkan terkait kasus kematian Brigadir J.

Diketahui ternyata, Bharada E sempat dipanggil oleh Jenderal Listyo Sigit usai kasus kematian Brigadir J yang menyeret nama mantan Kadiv Propam Polri itu jadi sorotan nasional.

Baca Juga: Pilih Jujur karena Ferdy Sambo Ingkar, Bharada E Tak Ingin Dipecat

Namun siapa sangka, awalnya Bharada E sempat hampir membuat Kapolri terkecoh dengan keterangan yang dibeberkan oleh ajudan Ferdy Sambo tersebut.

Bagaimana tidak? Kapolri menyebut bahwa Bharada E sempat akan memperkuat skenario pembunuhan Brigadir J yang dirancang oleh Ferdy Sambo.

"(Bharada E) sempat saya panggil juga, saya tanyakan (kronologi tewasnya Brigadir J) dan dia pada saat itu mau menjelaskan memperkuat skenario FS (Ferdy Sambo)," katanya dalam program Satu Meja yang ditayangkan di YouTube Kompas TV, Rabu (8/9/2022).

Tetapi lama kelamaan Bharada E menyerah usai ia melihat sejumlah hal mengejutkan yang dilakukan oleh Kapolri terkaait kasus kematian Brigadir J tersebut.

Baca Juga: Keterangan Tersangka Lain Buat Bharada E Emosional Saat Rekonstruksi

Salah satunya adalah kebijakan mutasi dan pencopotan terhadap sejumlah perwira polisi yang diduga terlibat dalam kasus kematian Brigadir J.

Bukan tanpa alasan, Jenderal Listyo Sigit mengungkapkan bahwa Bharada E takut ikut dipecat dari kepolisian.

"Richard kemudian baru merubah keterangannya (setelah ada perwira dimutasi dan dicopot)," ujarnya.

Namun Kapolri juga mengungkap adal alasan lain yang membuat Bharada E akhirnya sadar untuk membuka kejadian sebenarnya dalam kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: Tiga Tersangka Termasuk Bharada E Diperiksa dengan Lie Detector, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Belum

Hal itu tak lain karena Bharada E sempat dijanjikan akan dilindungi Ferdy Sambo, jika ikut dalam skenario.

"Namun faktanya kan pada saat itu si Richard ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.

Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Listyo mengungkapkan bahwa Bharada E tidak mau dipecat sebagai aparat kepolisian.

"Kemudian disampaikan ke saya, 'saya tidak mau dipecat'," cerita Listyo.

Baca Juga: Peran Bharada E pada Pembunuhan Brigadir J Tak Hanya Menembak

Listyo juga mengungkapkan kronologi saat Bharada E dipanggil oleh Ferdy Sambo ketika berada di rumah pribadinya di Jalan Saguling.

Listyo menceritakan bahwa Ferdy Sambo memiliki tekad untuk membunuh Brigadir J.

Adapun tekad tersebut dikatakan oleh Ferdy Sambo saat Bharada E menghadap dirinya untuk memerintahkan agar ikut berperan dalam pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Saat itu Richard dipanggil, apakah yang bersangkutan siap untuk membantu karena saat itu FS menyampaikan 'saya ingin bunuh Yosua," kata Listyo.

Usai dijanjikan perlindungan oleh Ferdy Sambo, Bharada E pun mengiyakan perintah atasannya itu untuk terlibat.

Namun usai menjalankan perintah atasannya itu, Bharada E justru ditetapkan sebagai tersangka pertama dalam kasus ini.

Alhasil, ia pun mengubah keterangannya di mana peristiwa tewasnya Brigadir J bukanlah karena tembak-menembak dengan dirinya seperti skenario yang dirancang Ferdy Sambo tetapi dibunuh.

(*)

Baca Juga: Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf, dan Bripka RR Keroyok Bharada E, Kubu Brigadir J Justru Merasa Diuntungkan

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest