Parapuan.co - Kini masyarakat semakin dimudahkan dengan kecanggihan teknologi untuk kehidupan sehari-hari.
Salah satunya metode pembayaran yang kini serba digital dan cashless, sehingga kita tak perlu repot membawa banyak uang tunai.
Metode pembayaran dengan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard pun kini makin banyak dipakai, termasuk oleh pelaku UMKM.
Cuma dengan telepon genggam dan aplikasi, kita bisa mudah membayar transaksi dengan satu kali scan.
Setelah melakukan scan dan membayar dengan QRIS, pengguna cukup menunjukkan bukti transfer atau pembayaran kepada merchant.
Namun ternyata metode pembayaran ini pun masih memiliki celah, sebab digunakan oleh beberapa oknum untuk melakukan penipuan pembayaran dengan QRIS.
Alih-alih membayar, oknum ternyata bisa memalsukan kode pembayaran, termasuk nominal dan nama toko, sehingga pemilik toko pun percaya bahwa pembayaran telah berhasil dilakukan.
Hal ini pun dibuktikan oleh salah satu pengguna media sosial, yang mencoba melakukan simulasi modus penipuan QRIS di sebuah apotek.
Dengan maksud mengedukasi para pelaku bisnis, pengguna Twitter @MrOngDedy ini pun membuatkan simulasinya.
Baca Juga: Memudahkan Masyarakat dan Pelaku UMKM, Apa Itu Metode Pembayaran QRIS?
"Video ini dibuat agar para pebisnis lebih aware bahwa ada kemungkinan terjadi penipuan dengan pemalsuan bukti transfer QRIS,"
Mulanya istri dari pemilik akun membeli sejumlah vitamin di apotek, dan melalukan pembayaran dengan metode QRIS untuk pembelanjaan senilai Rp415.900.
Ia lalu membuat bukti transfer palsu dan menunjukkan bukti pembayaran kepada kasir apotek.
Kasir lalu mengambil foto bukti pembayaran untuk dikirimkan ke tim lain, sebab kasir tidak bisa memeriksa apakah transfer uang sudah masuk atau tidak.
Setelah mengambil foto, transaksi dianggap sudah lunas dan barang yang dibeli pun langsung dibawa oleh pemilik akun tersebut.
Ia kemudian berjalan keluar menuju mobil sambil menunggu, apakah kasir apotek tadi menyadari bahwa ia memakai bukti transfer palsu atau tidak.
Setelah menunggu, ternyata kasir apotek tidak sadar, sehingga Dedy pun kembali ke apotek untuk membayar secara tunai.
Kepada kasir itu, ia mengatakan saldo di platform pembayarannya tidak terpotong, sehingga kemungkinan pembayarannya belum berhasil.
Baru kelar simulasi modus penipuan QRIS di sebuah Apotek. Very simple. Took me < 10 secs to generate a fake successful payment receipt.
Kasir ngasi barangnya. Gue balik ke mobil. Udah. Transaksi senilai Rp415.900 dan I didnt pay a dime!
Of course, gue balik & bayar beneran.
— Dedy Ong (@MrOngDedy) August 5, 2022
Baca Juga: Dukung UMKM Naik Kelas, Ini Manfaat QRIS untuk Transaksi Bisnis
"Jadi untuk teman-teman pebisnis yang masih menerima pembayaran dengan QRIS tapi tidak bisa langsung memeriksa apakah dananya masuk atau tidak, saran saya segera dihentikan dulu.
"Coba cari solusi pembayaran QRIS yang memungkinkan langsung melihat dana itu masuk atau tidak. Jadi ada banyak sekali solusi yang memungkinkan kita untuk mengecek secara realtime," ungkapnya.
Nah untuk itu, bagi kamu yang merupakan pelaku bisnis dan sudah mulai menerima pembayaran dengan QRIS sebaiknya berhati-hati, ya.
Sebab meskipun praktis dan mudah digunakan, metode pembayaran ini bisa disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Tetap waspada ya, Kawan Puan.
(*)