Intisari-Online.com - Raja Shaka Zulu hidup sezaman kaisar Prancis, Napoleon, dan bahkan ada yang menjulukinya sebagai 'Napoleon Afrika'.
Meski begitu, terlepas dari reputasi mereka sebagai pemimpin militer yang hebat, Shaka jauh lebih diingat sebagai orang gila yang kejam dan haus darah.
Konon kekejaman yang diperbuatnya itu dilakukan karena Shaka adalah seorang anak haram.
Sebagai seorang anak haram, Shaka pernah disuruh untuk menggiring anjing guna menjaga domba-domba merumput.
Namun Shaka muda malah menyuruh seekor anjing untuk membunuh salah satu domba.
Itu membuat ayahnya marah dan mengusir Shaka dan ibunya ke pondok desa tradisional Afrika.
Selama beberapa tahun berikutnya, Shaka dan ibunya mengembara dan pada 1803 mereka menemukan perlindungan dari hegemoni Mthethwa.
Tahta Mthethwa diduduki oleh Raja Dingiswayo dan di bawah raja ini nasib Shaka mulai membaik.
Shaka Menjadi Pendekar
Pada usia 16 tahun, Shaka menjadi anak gembala raja karena kecerdasan, keberanian, dan inovasinya.
Persaingan sengit antara penggembala ternak di wilayah tersebut juga menimbulkan konflik.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR