Intisari - Online.com - Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat menyebut Brigadir J mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.
"Ada rekaman elektronik, almarhum (Brigadir J) karena takut diancam mau dibunuh pada bulan Juni lalu, dia sampai menangis," kata Kamaruddin Simanjuntak, Sabtu (23/7/2022) dilansir dari Kompas.com.
Ancaman pembunuhan ini sudah ada sejak sebulan lalu, berdasarkan pemeriksaan jejak elektronik yang diamankan menjadi barang bukti nantinya.
Brigadir J sangat terhantui dengan ancaman pembunuhan ini sampai dia menangis.
Ancaman ini pun terus berlanjut sampai Brigadir J meninggal dunia.
"Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga satu hari menjelang pembantaian," ungkap dia.
Terkait lokasi pembunuhan, Kamaruddin belum bisa memberitahukan tempat kejadian perkara pembunuhan.
"Itu tugas polisi yang memastikan apakah di rumah dinas atau di luar. Tapi salah satu yang sampaikan itu pengancaman di Magelang," ujarnya.
Sementara itu, pacar almarhum Brigadir J ikut diperiksa di Mapolda Jambi.
"Pemeriksaan 11 anggota keluarga, termasuk pacar Brigadir J," kata Kamaruddin, melalui sambungan telepon, pada Minggu (24/7/2022).
Hal ini terkait dengan laporan dugaan pembunuhan berencana dan adanya pemeriksaan jejak digital terkait ancaman pembunuhan sejak Juni.
Pemeriksaan VN dilakukan dua hari yaitu Jumat (21/7/2022) dan Sabtu (22/7/2022).